Jakarta, tvonenews.com - PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) berhasil memperoleh paten atas inovasi terbaru teknologi TreeAlgae, yakni alat Penyerap Karbon dan Pemurni Udara dengan Sistem Fotobioreaktor Mikroalga Berbasis Teknologi Cerdas Berkelanjutan (sustainable smart technology).
Direktur Utama PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) Is Heriyanto mengungkapkan, teknologi penyerap karbon dan pemurni udara pertama di Indonesia ini telah mendapat paten pada 22 Januari 2025 dengan nomor EC00202510853.
“Ini merupakan terobosan dan juga menjawab kebutuhan perdagangan karbon internasional yang belum lama ini resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI),” katanya, Kamis (23/1/2025).
Dia optimistis inovasi tersebut akan diterima oleh pasar, khususnya bursa karbon. TreeAlgae merupakan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan lingkungan global dengan memanfaatkan teknologi pintar berbasis mikroalga yang berkelanjutan.
Is Heriyanto menjelaskan, alat ini mampu mengurangi emisi karbon sekaligus memurnikan udara. Dimana satu unit TreeAlgae memiliki kapasitas 200 liter algae cair mampu menyerap karbon setara 15 pohon rimbun.
Daerah Perkotaan
Lebih lanjut dijelask, TreeAlgae juga dapat diterapkan di daerah perkotaan mengingat terbatasnya lahan untuk menanam pohon. “Anda dapat membayangkan sebuah aquarium yang didalamnya berisi TreeAlgae yag dilengkapi dengan teknologi yang kami ciptakan,” jelas Is Heriyanto.
Selain itu, bentuknya yang estetik dan fungsinya yang maksimal dalam menyerap polusi, membuat alat ini dapat ditempatkan di wilayah-wilayah sumber polusi, seperti misalnya di perempatan jalan, ruang tertutup atau bahkan di pabrik. "Kami amat optimis ini dapat diterima oleh masyarakat,”tambahnya.
Keuntungan lainnya, menurut Is Heriyanto, produk sampingannya berupa biomassa dan liquid turut mengandung karbon organik yang dapat digunakan sebagai pupuk.
"Tak hanya itu, korporasi juga dapat mengaplikasikan alat tersebut untuk penyerapan karbon sebagai bagian dari komitmen pengurangan emisi," kata Is Heriyanto.
Cara Kerja
Lebih lanjut dia menjelaskan, alat tersebut mengadopsi siklus fotosintesis sel mikroalga alami di perairan darat dan lautan yang sangat efisien dalam mengabsorpsi karbon dioksida anorganik.
Selanjutnya, karbon dioksida yang diserap dikonversikan menjadi karbon organik yang tersimpan dalam bentuk biomassa, disertai pelepasan oksigen ke atmosfer secara terus menerus.
"Kapasitas sel mikroalga dalam penyerapan karbon dan produksi oksigen dilipatgandakan melalui sistem fotobioreaktor berteknologi yang dioperasikan secara otomatis,” jelasnya.
Alat TreeAlgae, jelas Is Heriyanto, juga terbilang berukuran compact yang tingginya sekitar 140 cm dan perawatannya dapat di otomatisasi, sehingga dapat melakukan peremajaan setiap dua minggu sekali. (hsb)
Load more