Jakarta, tvOnenews.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dengan mendorong penggunaan bata interlock presisi sebagai solusi inovatif untuk mengejar target pembangunan 3 juta rumah.
Sebagai perusahaan BUMN di sektor bahan bangunan, SIG menghadirkan bata interlock presisi yang merupakan salah satu produk turunan dari semen hijau SIG. Produk ini menjadi solusi untuk menghadapi tantangan pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), seperti efisiensi waktu, biaya, dan kualitas bahan bangunan.
Setelah meluncurkan rumah contoh bata interlock presisi tipe 36 di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Agustus 2024, SIG kini memperkenalkan rumah contoh tipe 36 dan tipe 57 di Bambu Apus, Jakarta Timur.
Bata interlock presisi memiliki keunggulan karena mekanismenya yang memungkinkan balok saling mengunci seperti sistem lego. Keunggulan ini membuat proses pembangunan lebih cepat, efisien, dan hemat material, serta telah diuji ramah gempa.
Selain itu, SIG juga mengembangkan material inovatif lainnya seperti beton dekoratif dan paving block berpori yang ramah lingkungan, sebagai solusi untuk kawasan tergenang. Dengan teknologi bahan bangunan yang mempercepat konstruksi, SIG berharap dapat mendukung pemerintah menyediakan infrastruktur dan hunian layak bagi masyarakat.
"Untuk memenuhi target pembangunan 3 juta rumah per tahun, diperlukan kolaborasi semua pihak serta inovasi teknologi. Bata interlock presisi mengubah metode pembangunan rumah menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien, sekaligus memberikan konstruksi kokoh dan tampilan modern," tambah Donny.
Donny juga menyampaikan apresiasi kepada Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah, Satgas Perumahan Republik Indonesia, dan pengembang perumahan yang telah mendukung inisiatif SIG. Para pemangku kepentingan ini juga mengunjungi fasilitas produksi bata interlock presisi SIG di PT Semen Padang, Indarung, Padang, pada 24 Januari 2025.
SIG percaya bahwa kolaborasi ini didasari oleh visi yang sama untuk menyediakan hunian berkualitas, terjangkau, dan ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia.
Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah, menilai bahwa inovasi SIG adalah langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan perumahan terjangkau, sekaligus mengatasi masalah kemiskinan. Ia menjelaskan bahwa program pembangunan masif 3 juta rumah per tahun berfokus pada pengurangan kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kualitas hunian masyarakat.
Saat ini, terdapat sekitar 30-40 juta rumah dengan berbagai masalah, baik di pedesaan maupun perkotaan. Di desa, banyak rumah tidak layak huni karena kurangnya sanitasi atau tata letak yang tidak rapi, sementara di kota, hunian seringkali padat, tak teratur, dan menjadi sumber polusi.
Pemerintah, melalui Kementerian PKP, akan mendorong pembangunan rumah yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, tanpa terlalu bergantung pada pasar. Dukungan pemerintah meliputi pembiayaan, penyediaan tanah, penyederhanaan perizinan, serta ketersediaan bahan bangunan seperti bata interlock presisi untuk rumah tapak dan hunian vertikal.
"SIG harus terus fokus mengembangkan peluang blue ocean untuk mendukung proyek pemerintah. Solusi ini adalah masa depan pembangunan rumah di Indonesia," tegas Fahri Hamzah.
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa Kementerian BUMN siap mendukung program-program strategis pemerintahan Presiden Prabowo, termasuk percepatan pembangunan rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
"Dalam 100 hari kerja pemerintahan, BUMN terkait akan mendukung percepatan pembangunan infrastruktur utama, termasuk penyediaan rumah subsidi," kata Erick Thohir. (ant/nsp)
Load more