Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi IV DPR RI terus mendesak agar peran dan fungsi Bulog segera dievaluasi.
Kali ini, giliran Sonny Tri Danaparamita dari Fraksi PDI Perjuangan yang angkat bicara mengenai kinerja Bulog yang dinilai tak sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Pasalnya, masih banyaknya gabah hasil panen raya petani yang diserap di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebagai harga acuan bersama, yaitu Rp6.500 per kilogram.
“Saya kira Bulog harus segera menyelesaikan permasalahan ini. Jika pada masa panen hingga puncak panen raya nanti harga gabah masih tidak sesuai dengan keinginan Presiden Prabowo yang telah menaikkan HPP maka menurut saya ini menunjukkan ketidakmampuan Bulog,” kata Sonny dalam keterangan yang diterima, Sabtu (25/1/2025).
Sonny mengaku heran mengapa Bulog tidak menyerap gabah sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Padahal, penyerapan hasil panen raya dengan harga HPP terbaru adalah kebijakan yang sangat tepat dalam mendukung kesejahteraan petani Indonesia.
“Hal ini sejalan dengan cita-cita para pendiri bangsa dalam mewujudkan kedaulatan pangan sehingga saya memberikan apresiasi dan mendukung penuh kebijakan Presiden Prabowo terkait gabah hasil panen rakyat yang harus diserap secara penuh,” tambahnya.
Menurut Sonny, lembaga seperti Bulog yang memiliki tugas pokok dan fungsi menyerap gabah, seharusnya tidak boleh cengeng dan banyak alasan.
Sebab sesuai arahan Presiden, program swasembada harus dikerjakan bersama agar terwujud dalam waktu cepat dan singkat.
“Dengan orkestrasi yang baik, saya meyakini keinginan Presiden dan kita semua untuk segera berada dalam titik swasembada pangan akan terwujud. Sekali lagi kami mendukung penuh upaya ini. Saya juga setuju dengan pernyataan Presiden yang mengingatkan pembantunya untuk tidak cengeng dan mudah pesimistis dalam menjalankan tugasnya,” katanya.
Sonny menambahkan bahwa informasi penurunan gabah muncul dan disuarakan oleh kelompok tani.
Untuk itu, sesuai aspirasi petani, harga gabah harus kembali menguat sesuai keputusan dan acuan bersama yaitu Rp6.500 per kilogram.
“Sebagai wakil rakyat, tentu saya mengapresiasi keputusan pemerintah yang telah melakukan penyesuaian harga pembelian gabah oleh pemerintah dari Rp.6000 per kilogram menjadi Rp6.500 per kilogram. Namun saya heran, meskipun Presiden telah tegas memberikan instruksinya kok masih ada harga gabah petani yang dibeli di bawah HPP,” pungkasnya. (rpi)
Load more