Hartanto menjelaskan, idealnya jika arus mudik dan arus balik pada H-7 dan H+7, maka WFA diterapkan sejak H-12 dan H+12 dari Lebaran yang diperkirakan jatuh di akhir Maret 2025.
“Kalau kemarin kami hitung H-12 atau 10 tapi yang jelas tidak 7 hari (jarak dari Lebaran),” ujarnya.
Hartanto menilai ide ini perlu dicoba sebab pemerintah membutuhkan solusi untuk mengurai kepadatan angkutan lebaran, salah satunya angkutan laut.
“Bukan karena dapat libur kami senang, tapi jadwal kritis ini perlu ada solusi salah satunya mengurai supaya masyarakat pulang lebih cepet dibanding menunggu H-7 dan H+7 lalu menumpuk, kalau bisa dari H-10,” kata Hartanto.
Pemerintah sendiri memprediksi pada Lebaran 2025 akan ada peningkatan aktivitas angkutan laut, sehingga selain opsi konsep WFA, rutinitas rampcheck tetap dijalankan. (nba)
Load more