Lebih lanjut dijelaskan, pascapandemi Covid-19, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kelenteng Sam Poo Kong masih relatif stagnan. Pada 2024 tahun lalu misalnya, jumlah pengunjung sebenarnya tidak berbeda jauh dibandingkan 2023.
Meski tidak terdapat penurunan signifikan dalam jumlah pengunjung, menurut Mulyadi, pihaknya selaku pengelola tempat wisata cukup kesulitan akibat daya beli pengunjung yang justru menurun signifikan.
"Kalau untuk wisatawan tahun lalu itu jumlahnya memang tidak ada perubahan signifikan meningkat, ya, namun daya beli atau daya 'spend'-nya mereka di tempat wisata turunnya jauh," kata Mulyadi.
Bahkan, kata dia, penurunan daya beli pelancong selama berwisata bisa mencapai 50 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Jadi, pengunjungnya tidak jauh berbeda, tapi yang mereka keluarkan di tempat kunjungan wisata itu turun jauh, turunnya mungkin bisa 50 persen. Itu yang sangat memberatkan untuk (pengelola, red.) destinasi wisata," katanya.
Selain itu, pada tahun 2024, pengelola wisata juga berebut dengan para kontestan pemilu yang banyak menggelar acara hiburan gratis. Selama kampanye Pemilu 2024, penyelenggara kampanye, baik pada pilpres maupun pilkada berlomba-lomba menampilkan konser grup band maupun artis ibukota yang sifatnya gratis.
"Destinasi wisata yang biasa ngadain even-even itu enggak laku. Kenapa? Ya karena kayak (konser, red.) NDX A.K.A, Denny Caknan, dan siapa aja itu gratis semua," katanya.
Karena masyarakat sudah banyak diberikan tontonan gratis saat masa kampanye, kata dia, mereka sudah tidak haus lagi akan hiburan sehingga destinasi-destinasi wisata menjadi sepi.
Load more