Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Roeslani menegaskan kawasan industri harus dirancang untuk mewujudkan karbon bersih atau nol emisi karbon (Net Zero Emissions/NZE).
Penegasan itu berlaku untuk seluruh kawasan industri di Indonesia.
Rosan menjelaskan bahwa Indonesia memiliki beberapa klaster industri yang terintegrasi, yang salah satunya mengonsumsi sekitar 4,5 gigawatt (GW) energi.
Rosan menyebut, pihaknya juga berencana melakukan perluasan dengan menambah pasokan 2,5 GW energi hijau.
"Target kami adalah memastikan seluruh kebutuhan energi sebesar 6,6 GW di klaster ini menggunakan energi bersih,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyoroti pentingnya pendekatan berbasis klaster industri untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan.
Contohnya adalah klaster industri terkait nikel yang seluruh rantai pasok, mulai dari produksi nikel hingga daur ulang baterai kendaraan listrik terintegrasi dalam satu lokasi.
Hal itu dilakukan mengingat potensi Indonesia dalam energi terbarukan sangat besar, meliputi tenaga surya, angin, air, panas bumi, dan gelombang laut, dengan total potensi mencapai 3.700 GW.
“Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, khususnya di Jawa dan Sumatra, namun yang telah terpasang saat ini baru kurang dari 1 persen. Ini menunjukkan peluang besar yang masih bisa digarap,” kata dia pula. (ant/vsf)
Load more