Jakarta, tvonenews.com - Target dan janji kampanye Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke level 8 persen, tampaknya masih sulit terwujud. Setidaknya, hal tersebut terlihat dari proyeksi Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF).
Dalam World Economic Outlook (WEO) terbaru yang dirilis Januari 2025, terungkap bahwa IMF memperkirakan ekonomi Indonesia hanya bsa tumbuh sekitar 5,1 persen (year on year/YoY) pada tahun 2025.
Bahkan untuk tahun 2026 mendatang, dalam laporan World Economic yang dikutip Senin (27/1/2025), IMF memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia juga hanya bisa tumbuh pada kisaran yang sama 5,1 persen (YoY).
Angka proyeksi IMF ini masih sama dengan proyeksi IMF periode Oktober 2024, sebagaimana laporan World Economic Outlook (WEO) Update Januari 2025. IMF tampaknya belum melihat adanya potensi pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen seperti yang ditargetkan pemerintahan Presiden Prabowo.
Sementara untuk tahun 2024 lalu, IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia hanya tumbuh sekitar 5,0 persen (YoY). Kinerja ekonomi ini, bahkan lebih rendah dari pencapaian ekonomi Indonesia di tahun 2023 lalu yang tumbuh sebesar 5,05 persen (YoY).
Sementara dari sisi pemerintah, kinerja atau realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 baru akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Februari 2025.
Lemahnya proyeksi IMF terhadap proyeksi ekonomi Indonesia ini tidak terlepas dari perkiraan turunnya harga komoditas global di tahun ini dan juga di tahun 2026.
Load more