Jakarta, tvOnenews.com - China baru saja merilis sebuah startup kecerdasan buatan (AI) bernama Deepseek, ternyata berhasil menggeser aliran dana di pasar. Pasalnya, aplikasi ini disebut lebih hemat biaya jika dibandingkan dengan ChatGPT milik OpenAI.
Tidak hanya merusak harga pasar, kecerdasan buatan ini juga berhasil membuat harga emas anjlok drastis. Harga emas melemah lebih dari 1% pada Senin (27/1/2025) akibat aksi jual besar-besaran di pasar global.
Gejolak di pasar saham global mendorong aksi penghindaran risiko, yang tercermin dari penurunan imbal hasil obligasi AS ke posisi terendah tiga minggu dan melemahnya indeks dolar ke titik terendah sejak 18 Desember.
Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas TD Securities, menjelaskan bahwa tekanan likuiditas menjadi salah satu faktor utama penurunan harga emas. Hal ini, menurutnya, bukan hanya dipengaruhi oleh suku bunga atau nilai tukar, tetapi juga oleh dinamika pasar ekuitas secara keseluruhan.
"Pelaku pasar mungkin terpaksa mencairkan likuiditas mereka, terutama karena saham-saham yang digunakan sebagai jaminan atau leverage mengalami pergerakan signifikan. Akibatnya, emas turut dijual bersama aset-aset berisiko lainnya," ujar Melek.
Aksi penjualan ini juga terjadi jelang pertemuan pertama Federal Reserve (The Fed) tahun 2025. Meski pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan, investor fokus pada petunjuk mengenai arah kebijakan di masa depan.
Load more