Jakarta, tvOnenews.com Nasdaq mencatat penurunan yang cukup signifikan baru-baru ini, dipengaruhi oleh kekhawatiran investor terhadap persaingan teknologi global, khususnya di sektor kecerdasan buatan (AI). Salah satu pemicu utama adalah peluncuran model AI canggih berbiaya rendah oleh perusahaan AI asal Tiongkok, DeepSeek.
Peluncuran DeepSeek, yang mengklaim bahwa model AI mereka, R1, dapat bersaing dengan teknologi OpenAI dengan biaya lebih rendah, menyebabkan penurunan hampir 18% pada saham Nvidia, sementara Microsoft turun 4%, Palantir merosot 6%, dan Alphabet melemah 3%. Penurunan ini juga berkontribusi pada koreksi sebesar 2% di indeks S&P 500.
Keberhasilan DeepSeek memunculkan pertanyaan penting mengenai perlunya investasi besar dalam infrastruktur AI oleh perusahaan teknologi AS, serta efektivitas sanksi Amerika terhadap Tiongkok.
Beberapa pakar menyebut ini sebagai momen penting dalam kompetisi AI global, terutama karena model AI DeepSeek ditawarkan secara gratis, membuka jalan untuk demokratisasi akses AI.
Di tengah kekhawatiran ini, Presiden Trump menyebut langkah DeepSeek sebagai "panggilan untuk bangun" bagi industri AI AS. Meski demikian, ia tetap menilai perkembangan ini sebagai sesuatu yang "positif" apabila membawa manfaat nyata.
Pemerintah AS pun mempertimbangkan kembali kebijakan terkait AI, berupaya menyeimbangkan langkah proteksionis dengan mendorong inovasi domestik melalui investasi besar dari sektor swasta.
Load more