Jakarta, tvOnenews.com - Volkswagen (VW) sedang berdiskusi dengan mitra-mitranya di Tiongkok terkait potensi investasi di pabrik-pabrik manufaktur di Jerman, menurut pernyataan CEO VW, Oliver Blume, kepada Reuters pada Selasa (28/1/2025).
Laporan terbaru Reuters menyebutkan bahwa investor Tiongkok tengah mencari peluang untuk mengakuisisi pabrik-pabrik di Jerman.
Blume memberikan pernyataan ini di sela-sela konferensi di Berlin yang diselenggarakan oleh media Jerman, Die Welt.
Volkswagen memiliki tiga mitra usaha patungan di Tiongkok, yakni SAIC, FAW, dan JAC, serta kepemilikan saham di startup kendaraan listrik (EV) Tiongkok, Xpeng. Namun, sejauh ini, tidak ada satu pun dari mitra tersebut yang memiliki fasilitas produksi di Eropa.
Sebagai bagian dari langkah pemangkasan biaya, Volkswagen sedang mengevaluasi alternatif penggunaan pabriknya di Dresden dan Osnabrueck.
Volkswagen, yang juga memiliki merek seperti Porsche, Audi, dan Skoda, kini menghadapi penurunan penjualan yang diperburuk oleh persaingan ketat dari produsen mobil Tiongkok. Upaya eksekutif VW untuk menutup sejumlah pabrik Jerman mendapat penolakan keras dari serikat pekerja.
Namun, pada Desember 2024, tercapai kesepakatan untuk menghentikan produksi di pabrik Dresden—yang mempekerjakan 340 karyawan dan memproduksi model listrik ID.3—pada 2025. Produksi di pabrik Osnabrueck, dengan 2.300 pekerja yang memproduksi T-Roc Cabrio, direncanakan berhenti pada 2027.
Meskipun ada diskusi terkait investasi, produsen otomotif Tiongkok sejauh ini menunjukkan minat yang terbatas untuk membangun atau mengakuisisi pabrik di Jerman. Hal ini disebabkan tingginya biaya tenaga kerja dan energi di negara tersebut.
Produsen Tiongkok lebih memilih memperluas operasinya di negara-negara Eropa lain dengan biaya yang lebih rendah. Contohnya, BYD, produsen mobil terbesar di Tiongkok, sedang membangun pabrik di Hungaria. Sementara itu, Chery akan memulai produksi di Spanyol tahun ini melalui usaha patungan dengan mitra lokal, Ebro.
Kesediaan Volkswagen untuk mempertimbangkan investasi Tiongkok mencerminkan tekanan yang dialami produsen Eropa tradisional akibat meningkatnya persaingan global. Langkah ini juga menyoroti perubahan signifikan dalam dinamika pasar otomotif dunia. (nsp)
Load more