Kegiatan ini dimulai dengan praktik penambahan HPI ke dalam produk pangan, seperti mie dan kue glundung, dilanjutkan dengan demonstrasi pengemasan vakum. Pelatihan ini dilakukan di Unit Pengolahan Ikan (UPI) bernilai tambah di Kota Pekalongan bersama Koperasi Matsya Marien Raya dan Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) Jakarta.
Widya juga mengapresiasi tiga UKM dari Kebumen, Tegal, dan Klaten yang turut mempraktikkan proses pembuatan produk tersebut secara online. Selain itu, ia menekankan pentingnya penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada produk perikanan untuk memastikan mutu dan kualitas yang terjamin bagi konsumen.
"Terima kasih kepada peserta yang langsung praktik. Di sini, kami juga mengajak pelaku usaha untuk menerapkan SNI agar produk yang dihasilkan semakin bermutu dan berkualitas," kata Widya.
Dengan semakin beragamnya produk berbasis perikanan, KKP berharap masyarakat memiliki lebih banyak pilihan menu sehat yang kaya akan protein.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Staf Khusus Menteri KP, Doni Iswanto, Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, serta Kepala Dinas Perikanan Kota Pekalongan. Antusiasme peserta, baik daring maupun luring, sangat terlihat saat menyimak demo produk berbahan HPI tersebut.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan pentingnya inovasi di sektor kelautan dan perikanan. Menurutnya, hasil inovasi seperti HPI dapat meningkatkan produktivitas pelaku utama sektor ini, mulai dari nelayan hingga pelaku UMKM.
Upaya KKP untuk memperkenalkan HPI sebagai bagian dari hilirisasi perikanan menunjukkan komitmen dalam memajukan sektor pangan dan gizi masyarakat. Diharapkan, inovasi ini tidak hanya mendorong produktivitas, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan perekonomian nasional. (rpi)
Load more