Jakarta, tvOnenews.com - Tesla dan BMW telah mengajukan gugatan terhadap Uni Eropa (UE) terkait tarif impor kendaraan listrik asal China. Gugatan ini diajukan ke Pengadilan Uni Eropa (CJEU) setelah UE menetapkan tarif tambahan pada akhir Oktober 2024, menyusul hasil penyelidikan anti-subsidi yang menyimpulkan bahwa dukungan pemerintah China memberikan keuntungan tidak adil bagi produsen mobil negara tersebut.
Selain itu, produsen mobil China seperti BYD, Geely, dan SAIC juga telah menggugat kebijakan ini, dengan tarif masing-masing sebesar 17%, 18,8%, dan 35,3%.
Juru bicara Komisi Eropa, Olof Gill, mengonfirmasi bahwa pihaknya menyadari adanya gugatan tersebut dan siap untuk mempertahankan kebijakan UE di pengadilan.
Gugatan ini mencerminkan meningkatnya ketegangan antara produsen kendaraan listrik global dan kebijakan perdagangan UE terkait impor mobil listrik dari China.
Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa Tesla mengajukan gugatannya ke Pengadilan Umum, tingkat pertama dalam sistem peradilan CJEU, pada hari Rabu lalu, yang merupakan batas akhir pengajuan. Proses hukum di Pengadilan Umum biasanya memakan waktu rata-rata 18 bulan dan dapat diajukan banding.
Selain Tesla dan BMW, sejumlah produsen kendaraan listrik China seperti BYD (002594.SZ), Geely (0175.HK), SAIC (600104.SS), serta asosiasi industri otomotif CCCME, juga menggugat tarif impor UE di pengadilan.
Load more