Jakarta, tvOnenews.com - Setelah sebelumnya memaksa Kolombia menerima deportasi dengan ancaman tarif 25%, Presiden Donald Trump kini bersiap menerapkan kebijakan serupa terhadap Kanada dan Meksiko mulai hari Sabtu.
Namun, kali ini taruhannya lebih besar, dan banyak ekonom yang skeptis terhadap dampaknya, menyebut tarif tersebut sebagai "luka yang dibuat sendiri" yang dapat merugikan ekonomi AS.
"Dampak ekonomi yang begitu besar seharusnya cukup untuk mencegah Trump benar-benar menerapkan tarif ini," kata Matthew Martin, ekonom senior di Oxford Economics.
Namun, presiden dari Partai Republik ini juga percaya bahwa tarif adalah alat untuk memaksa negara lain "menghormati" Amerika Serikat.
"Kami akan segera memberlakukan tarif besar-besaran," kata Trump dalam pidatonya hari Senin, seraya menambahkan bahwa Kolombia sebelumnya adalah "negara yang sangat keras kepala", tetapi akhirnya tunduk daripada menghadapi pajak impor AS.
Berbagai analisis ekonomi menunjukkan bahwa tarif universal terhadap Kanada dan Meksiko dapat meningkatkan inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Langkah ini jauh lebih besar dibandingkan kebijakan Trump terhadap Kolombia, yang hanya menyumbang 0,5% dari total impor AS.
Sebaliknya, hampir 30% dari seluruh impor AS berasal dari Kanada dan Meksiko, sehingga tarif dapat memperburuk inflasi dan menggagalkan janji kampanye Trump untuk mengendalikan harga.
Namun, Kevin Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, menepis kekhawatiran ini.
"Orang-orang yang menciptakan kepanikan tentang tarif Trump tidak memperhitungkan kebijakan lainnya," katanya dalam wawancara dengan Fox Business Network.
Ia menegaskan bahwa Trump memiliki strategi ekonomi yang lebih luas, termasuk:
Meningkatkan produksi minyak
Deregulasi ekonomi
Pemotongan pajak
Pengurangan pengeluaran pemerintah
Setelah ancaman tarif 25% pertama kali muncul pada November, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyatakan bahwa Meksiko bisa saja membalas dengan tarifnya sendiri.
Namun, sejak itu, Sheinbaum mengambil pendekatan lebih hati-hati, menekankan pentingnya hubungan bilateral dan dialog dengan AS, terutama karena jumlah penahanan di perbatasan AS-Meksiko telah menurun.
Pada bulan November, Sheinbaum menegaskan bahwa masalah narkoba adalah masalah AS, tetapi pada bulan Desember, militer Meksiko berhasil menyita lebih dari satu ton pil fentanyl dalam dua penggerebekan—penangkapan terbesar dalam sejarah Meksiko.
Pada hari Senin, Sheinbaum memuji kesepakatan antara pemerintahan Trump dan Kolombia.
"Yang terpenting adalah selalu bertindak dengan kepala dingin, membela kedaulatan masing-masing negara, serta menjaga rasa hormat antarbangsa," katanya.
Sementara itu, Kanada juga bersiap menghadapi kemungkinan tarif.
Pekan lalu, para menteri utama Kanada menyatakan bahwa negara mereka siap membalas jika Trump menerapkan pajak impor.
Menteri Luar Negeri Kanada Mélanie Joly menegaskan bahwa Kanada akan berupaya mencegah tarif, tetapi tetap mempersiapkan skenario terburuk.
Menurut divisi ekonomi Nationwide, tarif terhadap Kanada dan Meksiko dapat beresiko untuk meningkatkan inflasi hingga 0,5% serta menurunkan pertumbuhan ekonomi hingga 0,7%
Analisis ini juga tidak memperhitungkan kemungkinan tarif balasan dari Kanada dan Meksiko, yang bisa memperburuk inflasi dan pertumbuhan PDB.
Trump telah menjadikan harga bensin yang lebih rendah sebagai strategi utama melawan inflasi. Namun, tarif terhadap Kanada bisa justru membuat harga bahan bakar melonjak, kecuali jika Trump membuat pengecualian.
"Misalnya, 60% impor minyak dan gas AS berasal dari Kanada," kata Matthew Martin dari Oxford Economics.
Tarif 25% bisa menyebabkan kenaikan harga bensin, solar, dan produk minyak bumi, terutama di wilayah Midwest dan Rocky Mountain, yang bergantung pada impor minyak Kanada.
Firma layanan pajak PwC memperkirakan bahwa tarif 25% akan memberikan dampak besar untuk sektor otomotif dan transportasi.
Perusahaan yang mengimpor dari Kanada membayar tambahan $106 miliar per tahun dalam pajak impor. Tidak hanya itu, Impor dari Meksiko dikenai tambahan $131 miliar per tahun
Menurut Chris Desmond, penasihat utama di divisi perdagangan internasional PwC "Industri yang paling terdampak adalah transportasi dan otomotif."
Sebab, banyak perusahaan otomotif AS memiliki rantai pasokan di Meksiko dan Kanada, termasuk pemasok suku cadang hingga produsen pesawat terbang.
Dampak besar lainnya:
Pajak impor sektor transportasi bisa melonjak dari $4 miliar per tahun menjadi $68 miliar akibat kebijakan tarif Trump.
Tidak jelas bagaimana perusahaan-perusahaan ini akan menanggung biaya tersebut, atau apakah mereka akan membebankan biaya tambahan kepada konsumen.
Meskipun banyak analisis menunjukkan potensi dampak negatif tarif, Trump tetap berpendapat bahwa tarif akan memperkaya Amerika Serikat karena dapat melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing serta ia bisa menggunakan tarif sebagai alat tekanan dalam diplomasi
Ia bahkan mengenang bagaimana dirinya sering dikritik karena mendukung pajak impor, dan menyimpulkan bahwa Tarif merupakan kata terindah dalam hidup Trump.
"Tarif adalah kata paling indah dalam kamus, Tarif adalah kata terindah keempat setelah Tuhan, cinta, dan agama." kata Trump pada hari Senin melansir dari AP. (nsp)
Load more