Padang, tvOnenews.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berharap Program Tiga Juta Rumah yang digagas oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dapat memberikan dampak positif bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Ridho Pamungkas, Kepala Kantor Wilayah I KPPU, menegaskan bahwa program ini seharusnya tidak bergantung pada satu pemasok, melainkan melibatkan UMKM lokal dalam penyediaan bahan baku seperti batu bata, semen, dan material lainnya.
KPPU berharap implementasi program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini tidak mengarah pada praktik monopoli, di mana hanya satu pihak yang ditunjuk untuk menyediakan bahan baku.
"Misalnya, dalam penyediaan batu bata, saya yakin banyak UMKM yang mampu menyuplai kebutuhan tersebut," tambah Ridho.
Oleh karena itu, KPPU menyarankan Kementerian PKP membuka peluang bagi UMKM untuk ikut serta dalam pengadaan bahan baku bagi Program Tiga Juta Rumah.
Selain mendorong UMKM naik kelas, langkah ini juga akan menciptakan persaingan bisnis yang lebih sehat.
"Dengan demikian, supplier dapat bersaing menawarkan harga terbaik, meskipun nantinya hanya ada beberapa penyedia bahan baku yang terpilih," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Fahri Hamzah, optimistis bahwa Program Tiga Juta Rumah akan menghidupkan ekonomi lokal.
"Dengan adanya program ini, pusat-pusat produksi seperti batu bata akan berkembang dan berdampak positif pada rantai ekonomi lokal," ujar Fahri saat meninjau pembuatan bata interlock presisi di Padang.
Fahri menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat mendukung penggunaan komponen dalam negeri dalam pembangunan rumah bersubsidi.
Bata interlock presisi dinilai memiliki kualitas yang baik, sehingga rumah yang dibangun melalui program ini akan lebih kuat dan berkualitas. (ant/nsp)
Load more