Hal ini menjadi solusi di tengah kekhawatiran bahwa penjualan kendaraan bermotor masih belum pulih sepenuhnya tahun ini.
“Pembiayaan ke sektor perumahan diperkirakan menjadi segmen pembiayaan yang potensial dengan adanya program 3 juta rumah oleh pemerintah,” katanya.
Selain itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa OJK terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan penyaluran kredit perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) berjalan lancar.
“Dalam hal ini, pemberian kredit kepada masyarakat didasarkan pada prinsip manajemen risiko yang memperhatikan risk appetite dan prinsip kehati-hatian dalam masing-masing bank, sehingga tidak hanya didasarkan pada kualitas fasilitas kredit pada sistem layanan informasi keuangan (SLIK),” jelas Dian.
Lebih lanjut, OJK bersama pemerintah dan regulator lainnya akan terus memantau kondisi sistem keuangan nasional agar stabilitas dan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga melalui berbagai kebijakan dan stimulus yang disiapkan.
Hingga November 2024, likuiditas perbankan tetap terjaga dengan rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) mencapai 112,94%, alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) sebesar 25,57%, dan liquidity coverage ratio (LCR) menyentuh 213,07%.
“Adapun LDR (Loan to Deposit Ratio/perbandingan kredit pinjaman dengan deposit) sebesar 87,34% dinilai masih memadai dalam mengantisipasi peningkatan kredit,” imbuh Dian.
Load more