Perubahan pola makan yang lebih sehat melalui program ini diharapkan dapat membawa dampak besar pada generasi mendatang.
"Ini hanya bisa dilihat bukan dari jangka pendek, apalagi untuk melihat manfaatnya terhadap stunting untuk ibu hamil ketika anaknya lahir. Ini jangka panjang berarti output yang dihasilkannya," kata dia.
Tahapan implementasi MBG tahun 2025 terbagi dalam tiga periode. Pada Januari-April, program ini ditargetkan menyasar 3 juta penerima manfaat dengan 937 unit Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).
Jumlah ini meningkat menjadi 6 juta penerima manfaat dan 2.000 unit SPPG pada periode April-Agustus. Kemudian, pada Agustus-Desember, targetnya mencapai 15-17,5 juta penerima manfaat dengan 5.000 unit SPPG.
Annisa juga menyoroti besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan program ini. Dengan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang ketat, pemerintah harus benar-benar memperhitungkan sumber pendanaan yang tersedia.
Terlebih, APBN 2025 harus menanggung beban pembayaran utang yang jatuh tempo dan bunga yang meningkat drastis hingga Rp1.353,2 triliun.
Ini menjadi tantangan berat, mengingat penerimaan pajak negara masih terbatas dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) cenderung melambat.
Load more