Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diperkirakan bergerak mendatar, seiring dengan keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), yang mempertahankan suku bunga acuannya.
"IHSG hari ini diperkirakan bergerak sideways (mendatar)," ujar Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam analisisnya di Jakarta, Kamis.
Di tingkat global, investor tetap berhati-hati karena pasar rentan mengalami turbulensi, terutama setelah The Fed mengumumkan kebijakan untuk menahan suku bunga acuannya.
Selain itu, proyeksi ekonomi terbaru dari Bank Dunia, baik untuk perekonomian global maupun Indonesia, juga diperkirakan mempengaruhi pasar keuangan hari ini.
Sementara itu, rilis laporan keuangan tahunan emiten untuk tahun 2024 menjadi katalis yang akan memengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa pekan ke depan.
Di dalam negeri, pada Kamis (30 Januari 2025), akan ada publikasi data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV-2024, di mana konsensus pasar memperkirakan pertumbuhan ekonomi turun menjadi 2,7% dari sebelumnya 3,1%.
Dari kawasan Asia, pergerakan bursa saham masih minim sentimen akibat libur Tahun Baru Imlek di beberapa negara.
Pasar saham AS mengalami pelemahan pada perdagangan Rabu (29 Januari 2025) setelah The Fed mempertahankan suku bunga acuannya dalam keputusan kebijakan pertamanya tahun ini.
Keputusan ini menjadi yang pertama setelah The Fed sebelumnya memangkas suku bunga dalam tiga pertemuan berturut-turut.
Indeks S&P 500 turun 0,47% dan ditutup di level 6.039,31
Indeks Nasdaq Composite melemah 0,51% ke posisi 19.632,32
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 136,83 poin atau 0,31%, berakhir di 44.713,52
Di kawasan Asia, bursa saham menunjukkan pergerakan yang beragam pada perdagangan pagi ini:
Indeks Nikkei menguat 51,88 poin atau 0,13% ke 39.466,66
Indeks Shanghai melemah 2,03 poin atau 0,06% ke 3.250,60
Indeks Kuala Lumpur turun 6,28 poin atau 0,40% ke 1.552,69
Indeks Straits Times naik 4,36 poin atau 0,00% ke 3.801,07
(ant/nsp)
Load more