Dia menjelaskan selama ini hanya pangkalan yang terdaftar secara resmi menjadi distributor gas LPG 3 kg. Harga gas di pangkalan juga masih normal.
Namun, harga gas melon itu berubah menjadi lebih mahal ketika dijual oleh pengecer. Padahal, kata Bahlil, pemerintah mensubsidi gas LPG sebesar Rp12 ribu per kilogram.
“Harga yang ke masyarakat itu harusnya Rp15 ribu-Ro16 ribu sudah sangat bagus karena itu kan cuma Rp4 ribu lebih, ditambah profit Rp2 ribu sebenarnya sudah bagus,” kata Bahlil.
“Tapi apa yang terjadi? Harganya kan ada yang sampai melebihi di atas itu. Nah kita ingin subsidi niat pemerintah ini betul-betul tepat sasaran,” sambungnya. (saa/nba)
Load more