Jakarta, tvOnenews.com – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi NasDem, Asep Wahyuwijaya, menegaskan bahwa PT Pos Indonesia tidak boleh terus mengandalkan proyek pemerintah untuk menjalankan bisnisnya.
Dalam keterangannya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, Asep menyebutkan bahwa sektor logistik menunjukkan pertumbuhan positif, dengan kontribusi sekitar 14 persen atau senilai Rp1.400 triliun pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa peluang bisnis jasa pengiriman masih sangat menjanjikan.
Ia menyayangkan bahwa total pendapatan PT Pos Indonesia pada tahun 2024 hanya mencapai Rp5,7 triliun, meskipun memiliki jaringan usaha yang luas. Sebagai perusahaan jasa pengiriman tertua di Indonesia, PT Pos Indonesia seharusnya mampu bersaing lebih baik dengan kompetitor lainnya.
"Dengan jaringan usaha yang mencakup lebih dari 4.300 cabang, sekitar 30 ribu titik penjualan, serta belasan ribu pekerja mitra, seharusnya PT Pos Indonesia tidak kalah dari TIKI, yang usianya lebih muda dan hanya memiliki perwakilan di 65 kota besar, sekitar 500 kantor perwakilan, 3.700 gerai, serta 6.000 pegawai," kata Asep.
Menurutnya, PT Pos Indonesia seharusnya menjadi pemimpin di industri pengiriman dan logistik di Indonesia. Namun, ia menilai bahwa perusahaan ini masih terlalu bergantung pada proyek-proyek pemerintah, yang membuat manajemen terlena dan kurang berinovasi.
"Saat saya membaca laporan tentang perusahaan logistik terbaik di Indonesia tahun 2024, ternyata PT Pos Indonesia hanya menempati peringkat ketiga, di bawah TIKI dan JNE yang menjadi juara," ungkapnya.
Load more