Untuk menghindari kerugian besar, KKP terus mengingatkan para pembudidaya ikan agar menyesuaikan jumlah KJA dengan standar serta daya dukung yang telah ditetapkan.
Menurut Tb Haeru, berbagai upaya telah dilakukan KKP untuk mencegah serta mengendalikan kematian ikan massal. Ia berharap masyarakat pembudidaya dapat mengambil langkah antisipatif guna menghindari kerugian.
"Kami sudah memberikan peringatan terkait cuaca ekstrem, dan tanda-tanda penurunan kualitas air juga sudah terlihat. Kenapa tidak dilakukan panen total atau panen lebih awal agar risiko kematian massal dapat dihindari?" tegasnya.
Sebelumnya, KKP telah mengirimkan tim untuk menyelidiki penyebab kematian ikan massal sebanyak 100 ton di Waduk Jatiluhur, yang diperkirakan merugikan hingga Rp2,2 miliar. Jenis ikan yang paling banyak mengalami kematian adalah ikan mas.
Direktur Ikan Air Tawar Ditjen Perikanan Budi Daya KKP, Ujang Komarudin, menjelaskan bahwa harga ikan mas saat ini diperkirakan Rp22 ribu per kilogram.
Lokasi utama kematian ikan massal terjadi di Kampung Pasir Kole, Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, serta Kampung Citerbang, Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani. Insiden ini mulai menjadi perhatian publik pada Jumat (7/2).
Load more