Setelah dibuka secara resmi, konferensi diisi dengan sambutan oleh Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Yudhi Pramono. Dalam sambutannya, dr. Yudhi mengapresiasi pelaksanaan konferensi ini.
“Pencegahan dan pengendalian penyakit tropis memerlukan sinergi global,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan komitmen pemerintah dalam menangani penyakit tropis di Indonesia. Pemerintah telah mengembangkan berbagai strategi, termasuk pengawasan terintegrasi, sistem peringatan dini, serta pemanfaatan kecerdasan buatan untuk kesiapsiagaan pandemi.
Hari pertama GAMA-ICTM 2025 menghadirkan dua simposium utama yang membahas inovasi dan tantangan dalam pengendalian penyakit tropis. Simposium pertama menyoroti pengembangan vaksin malaria, dampak perubahan iklim terhadap vektor penyakit, serta tantangan deteksi dini.
Sedangkan simposium kedua membahas strategi peningkatan cakupan vaksinasi, termasuk pengalaman global dalam pemberantasan polio dan tantangan vaksin oral, dengan pembicara dari University of Alabama, Imperial College London, dan Kementerian Kesehatan RI.
Selain diskusi ilmiah, hari pertama GAMA-ICTM 2025 juga menampilkan peluncuran buku yang mengupas tantangan serta solusi dalam pengendalian penyakit tropis. dr. Risalia Reni Arisanti memperkenalkan buku pertama yang menyoroti evaluasi program kesehatan dengan judul yang sama.
Sedangkan Prof. dr. Eggi Arguni memaparkan buku kedua yang berfokus pada dinamika penyakit demam berdarah berjudul Dengue: Berbagai Aspek dan Solusinya. Peluncuran buku ini menjadi bagian penting konferensi yang menghadirkan wawasan baru bagi akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan dalam memperkuat sistem kesehatan global.
Load more