“Mudah-mudahan perdananya ini ada kelanjutannya sampai never ending,” ujarnya.
Dengan adanya ekspor ini menandakan adanya kebutuhan kopi yang meningkat, maka hal ini juga akan mendorong secara backward linkage agar petani-petani kopi ini memproduksi kopi dengan kualitas yang diharapkan pembeli.
Beberapa kecamatan di Purbalingga merupakan penghasil kopi, seperti Karangjambu, Karangreja, Karangmoncol dan Rembang. Mereka menanam kopi baik di lahan sendiri maupun lahan kerjasama dengan Perhutani.
”Sejauh ini kopi Purbalingga ada yang dipasarkan secara lokal dan ada yang diekspor, akan tetapi ekspornya tidak secara langsung seperti yang sekarang ini, ekspornya masuk ke eksportir,” ujarnya. (Sonik Jatmiko/Buz)
Load more