Sedangkan, Elly yang menjadi Direktur ERAA sejak tahun 2023 adalah satu-satunya pihak yang mundur yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Utama Perseroan maupun dengan sesama anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Erajaya Jajaki Bisnis Boba hingga Mobil Listrik
Pada awal 2025, Erajaya menggandeng produsen otomotif asal China, XPeng, untuk menjadi agen pemegang merek (APM) di Indonesia,
XPeng diketahui akan bertempur di pasar Indonesia di segmen mobil listrik battery electric vehicle (BEV).
XPeng akan menjadi pemain pesaing Tesla setelah beberapa produsen China yang lain terlebih dahulu masuk Indonesia, seperti Wuling, Chery, BYD, hingga GAC Aion.
Tak hanya jajaki bisnis mobil listrik, Erajaya menggeluti bisnis minuman boba melalui anak usahanya yang bergerak di bidang FnB.
Tidak lama setelah 4 petingginya mundur, Erajaya melalui PT Era Boga Nusantara (EBN) menggandeng perusahaan asal Singapura membentuk usaha bisnis makanan dan minuman dengan merek Chagee di Indonesia.
Nilai investasi sebesar Rp120 miliar tersebut menandai langkah Erajaya Group melakukan ekspansi bisnis.
Kepala Bidang Hukum & Sekretaris Perusahaan ERAA, Amelia Allen mengatakan, EBN yang 99,9997 persen sahamnya dimiliki oleh ERAA membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan Tea Explorer Pte. Ltd (TEA) asal Singapura dengan nama PT Chagee Era Indonesia.
Sang pendiri sekaligus pemilik Erajaya Swasembada kini menyita perhatian publik. Usai ditinggal 4 petinggi dan ekspansi bisnis, publik penasaran dengan sosok dan kerjaan bisnis Sugianto Kusuma alias Aguan.
Pasalnya, bukan menjadi rahasia lagi jika Agung Sedayu Grup merupakan pengusaha di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).
Load more