Sebelumnya, Trump telah menerapkan berbagai kebijakan tarif dan baru-baru ini mengancam untuk memperluas cakupannya. Dalam konferensi pers pada Selasa, ia mengumumkan rencana penerapan bea masuk sebesar 25% untuk sektor otomotif, farmasi, dan semikonduktor sepanjang tahun ini.
Meskipun Trump tidak memberikan rincian lebih lanjut, kebijakan tarif yang lebih luas ini berpotensi meningkatkan tekanan harga. Saat ini, meskipun inflasi di AS telah mereda, angka tersebut masih berada di atas target The Fed sebesar 2%.
Para anggota FOMC menilai bahwa perubahan kebijakan perdagangan dan imigrasi, serta kuatnya permintaan konsumen, dapat berkontribusi pada peningkatan inflasi.
Kontak bisnis di beberapa distrik The Fed menunjukkan bahwa perusahaan cenderung menaikkan harga produk guna menutupi kenaikan biaya produksi akibat tarif.
“Ada risiko peningkatan inflasi. Secara khusus, peserta mencatat potensi dampak dari perubahan kebijakan perdagangan dan imigrasi,” demikian bunyi risalah rapat tersebut. Sejak pertemuan tersebut, pejabat bank sentral cenderung bersikap lebih berhati-hati dalam menentukan arah kebijakan moneter ke depan. (nsp)
Load more