Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah akibat sentimen negatif dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Kekhawatiran investor, terutama investor asing, terhadap dampak kebijakan tersebut menyebabkan tekanan jual yang signifikan di pasar saham.
Menurut Ekonom dan Praktisi Pasar Modal Hans Kwee, kebijakan tarif baru yang diterapkan Trump, terutama ancaman tarif sebesar 25 persen terhadap produk-produk dari Uni Eropa, menambah ketidakpastian di pasar.
Pada Rabu, Trump mengisyaratkan bahwa tarif "timbal balik" sebesar 25 persen akan dikenakan pada mobil dan barang lainnya dari Eropa. Selain itu, ia menegaskan bahwa tarif terhadap produk Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada 2 April, lebih lama dari batas waktu awal yang ditetapkan pada 4 Maret.
Di tengah ketidakpastian ini, investor juga menantikan data ekonomi penting dari AS. Produk Domestik Bruto (GDP) Growth Rate kuartalan diperkirakan turun dari 3,1 persen menjadi 2,3 persen.
Indeks Harga PCE Inti bulanan AS diperkirakan meningkat dari 0,2 persen menjadi 0,3 persen. Sementara itu, pendapatan pribadi bulanan AS diprediksi mengalami penurunan dari 0,4 persen menjadi 0,3 persen, sedangkan pengeluaran pribadi diperkirakan turun dari 0,7 persen menjadi 0,1 persen. Di sisi lain, Indeks Manufaktur NBS China diperkirakan naik dari 49,1 menjadi 50.
Load more