Lebih lanjut dijelaskan, penambahan emiten menengah bukan sebatas faktor jumlah, tetapi juga menciptakan ekosistem pasar yang lebih sehat.
“Emiten kelas menengah biasanya memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi karena masih berada dalam fase ekspansi. Kehadirannya dapat menyuntikkan dinamika baru, mendorong inovasi, dan memberikan alternatif investasi dengan risiko yang tersebar lebih merata.”
Terkait dengan IHSG, dengan bobot yang lebih ringan, perusahaan menengah dapat menjadi penyeimbang. “Diversifikasi ini membantu mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh fluktuasi nilai saham emiten jumbo, sehingga IHSG tidak mudah terjun bebas saat terjadi goncangan pasar.”
Ia mengatakan memperbanyak IPO perusahaan menengah merupakan langkah strategis untuk menyebar risiko secara lebih merata, mengurangi dampak fluktuasi pasar yang dipicu oleh aksi investor asing dan menghadirkan potensi pertumbuhan dan inovasi yang lebih dinamis.
“Dan ini menciptakan pasar modal yang lebih stabil, responsif, dan berdaya saing. Pasar modal harus kembali ke khittahnya, menjadi mesin pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Fauzan. (hsb)
Load more