Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Prabowo Subianto menerima delapan konglomerat Indonesia dalam sebuah pertemuan strategis di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 6 Maret 2025.
Agenda utama diskusi mencakup program Makan Bergizi Gratis (MBG), swasembada pangan dan energi, serta pengelolaan investasi nasional melalui Badan Pengelola Investasi Danantara (BPI Danantara).
Kehadiran para taipan ini mencerminkan eratnya hubungan antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Delapan pengusaha besar yang hadir dalam pertemuan ini merupakan tokoh-tokoh berpengaruh dalam dunia bisnis Indonesia.
Berikut profil singkat mereka berdasarkan urutan usia serta perkiraan kekayaan mereka berdasarkan data terbaru:
Prajogo Pangestu (79 tahun) - Kekayaan: USD 48,5 miliar
Pendiri Barito Pacific Group ini awalnya berkecimpung di industri kayu sebelum merambah ke petrokimia dan energi. Ia juga berkontribusi dalam pengembangan industri hijau dan keberlanjutan lingkungan di Indonesia.
Dato Sri Tahir (72 tahun) - Kekayaan: USD 4,6 miliar
Pendiri Mayapada Group ini memiliki bisnis di perbankan, rumah sakit, dan properti. Ia dikenal sebagai filantropis yang telah menyumbangkan dana besar untuk pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial di Indonesia serta luar negeri.
Anthony Salim (75 tahun) - Kekayaan: USD 10,4 miliar
Sebagai CEO Salim Group, Anthony Salim mengendalikan berbagai sektor bisnis, termasuk makanan, ritel, dan perbankan. Ia juga berperan dalam pengembangan industri pangan nasional, memastikan ketahanan pangan melalui produksi beras dan mi instan yang terjangkau.
Sugianto Kusuma (Aguan) (71 tahun) - Kekayaan: Tidak dipublikasikan secara luas
Dikenal dengan nama Aguan, ia merupakan pendiri Agung Sedayu Group, pengembang properti ternama yang membangun perumahan, pusat perbelanjaan, dan kawasan komersial prestisius di Indonesia. Ia juga terlibat dalam pengembangan infrastruktur kota besar di Indonesia.
Tomy Winata (67 tahun) - Kekayaan: Tidak dipublikasikan secara luas
Pendiri Artha Graha Group ini memiliki bisnis di bidang perbankan, properti, dan infrastruktur. Ia aktif dalam berbagai inisiatif sosial, termasuk bantuan kebencanaan dan pelestarian lingkungan.
Franky Widjaja (66 tahun) - Kekayaan: USD 9,7 miliar
Sebagai salah satu pemimpin Sinar Mas Group, Franky Widjaja mengelola berbagai bisnis, mulai dari pulp dan kertas hingga agribisnis dan jasa keuangan. Ia memiliki komitmen tinggi terhadap pengelolaan hutan lestari dan keberlanjutan industri sawit.
James Riady (65 tahun) - Kekayaan: Tidak dipublikasikan secara luas
Sebagai CEO Lippo Group, James Riady mengembangkan bisnisnya di sektor properti, kesehatan, pendidikan, dan teknologi digital. Ia telah mendirikan sejumlah rumah sakit dan universitas untuk meningkatkan akses layanan kesehatan dan pendidikan di Indonesia.
Garibaldi 'Boy' Thohir (59 tahun) - Kekayaan: USD 2,6 miliar
Boy Thohir merupakan Presiden Direktur Adaro Energy, perusahaan batu bara terbesar di Indonesia. Selain sektor energi, ia juga aktif berinvestasi di perbankan dan teknologi. Ia berkontribusi dalam pengembangan energi bersih dan proyek transisi energi di Indonesia.
Load more