Hal itu memperkuat posisi IHSG sebagai salah satu pasar bursa berkinerja terburuk di dunia tahun ini.
Nigel Peh menambahkan bahwa adanya pengeluaran rumah tangga yang melemah dan angka-angka deflasi juga ikuut membebani sentimen pasar.
"Ada kekhawatiran, perusahaan-perusahaan konsumer dan penjualan menjelang liburan Idulfitri melemah, "di mana tak sedikit konsumen mengurangi belanja diskresioner," kata Nigel Peh, mengutip bloomberg.
Selain karena itu, menguatnya dolar dan meningkatnya perang dagang juga ikut memicu eksodus investor.
Semua mata kini tertuju pada keputusan suku bunga Bank Indonesia yang akan diumumkan besok, Rabu (19/3/2025).
Pasalnya para investor menantikan potensi intervensi untuk menstabilkan mata uang dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
(vsf)
Load more