Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyambut baik keberadaan gudang distribusi garam ini. Menurutnya, produk garam dari PT Garam, terutama merek Segitiga G, sudah lama menguasai pasar lokal. Masyarakat Ponorogo telah terbiasa dengan garam beryodium ini sejak masa transisi dari garam non-yodium ke garam beryodium.
“Produk Segitiga G sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat Ponorogo. Suplainya melampaui kebutuhan lokal, sehingga kami berharap ini terus berlanjut dan mampu memperkuat ketahanan pangan di Ponorogo,” ujar Sugiri.
Setelah meresmikan gudang, Trenggono bersama Abraham Mose dan Sugiri Sancoko juga melakukan inspeksi ke Pasar Legi di Ponorogo untuk memantau ketersediaan stok garam. Kondisi stok di pasar dinilai stabil, dan harga garam di tingkat konsumen terpantau masih dalam kisaran yang wajar.
Peresmian gudang distribusi garam di Ponorogo ini menandai langkah konkret pemerintah dalam mewujudkan swasembada garam. Dengan strategi distribusi yang baik, dukungan petani garam, dan kebijakan harga yang stabil, Indonesia berpotensi menjadi negara mandiri dalam produksi garam pada 2027.
"Kalau kita bisa mengelola produksi dan distribusi dengan baik, tidak hanya kebutuhan dalam negeri terpenuhi, tetapi kita juga bisa menjadi eksportir garam di masa depan," pungkas Trenggono.
Load more