Jakarta, tvOnenews.com – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan bahwa operasional gudang distribusi garam di Ponorogo, Jawa Timur, akan menjadi kunci dalam mewujudkan target swasembada garam nasional pada 2027.
Dalam peresmian gudang milik PT Garam di Ponorogo, Sabtu (22/3), Trenggono menyebut bahwa PT Garam sebagai BUMN memiliki peran strategis dalam memastikan ketersediaan dan stabilitas harga garam di tingkat nasional.
Trenggono menekankan bahwa PT Garam memegang peran penting dalam menjaga produksi garam dari hulu hingga hilir. Untuk mencapai swasembada pada 2027, PT Garam perlu menjalankan sejumlah langkah strategis, di antaranya:
Distribusi yang lancar – Menjamin distribusi garam ke pasar dan konsumen tanpa hambatan.
Stabilitas harga – Menjaga harga garam tetap terjangkau bagi masyarakat tanpa merugikan petani garam lokal.
Sinergi dengan petani – Meningkatkan kerjasama dengan petambak garam untuk meningkatkan produksi nasional.
Pengurangan impor – Mengurangi ketergantungan pada impor garam dengan memperkuat produksi dalam negeri.
Pelaporan produksi – Menyampaikan laporan rutin terkait produksi dan distribusi garam untuk memastikan tidak terjadi kelangkaan di pasar.
"Kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan pelaku usaha sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan produksi garam nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor," tegas Trenggono.
Untuk meningkatkan produksi garam nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyiapkan dua strategi utama:
Ekstensifikasi – Perluasan lahan tambak garam baru di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Kupang, NTT.
Intensifikasi – Peningkatan produktivitas tambak yang sudah ada di berbagai daerah, termasuk:
Jawa Barat – Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon
Jawa Tengah – Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang
Jawa Timur – Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep
Sulawesi Selatan – Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar
NTB – Kabupaten Bima, Kabupaten Lombok Timur
Dengan strategi ini, Trenggono optimistis Indonesia dapat memenuhi kebutuhan garam dalam negeri tanpa bergantung pada impor. "Kita sedang berada di era swasembada pangan. Ini adalah momentum bagi PT Garam untuk berperan lebih besar dalam pemenuhan ketahanan pangan nasional,” tambahnya.
Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose, menyatakan kesiapan untuk menjalankan arahan dari KKP dalam mengoptimalkan produksi dan distribusi garam nasional. Gudang distribusi di Ponorogo ini memiliki kapasitas hingga 3.000 ton dan menguasai 87% pasar di Madiun Raya.
“Gudang ini adalah langkah strategis untuk memperkuat distribusi dan menjadikan garam sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Jika potensi ini dimaksimalkan, swasembada garam 2027 bisa terwujud,” ujar Abraham.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyambut baik keberadaan gudang distribusi garam ini. Menurutnya, produk garam dari PT Garam, terutama merek Segitiga G, sudah lama menguasai pasar lokal. Masyarakat Ponorogo telah terbiasa dengan garam beryodium ini sejak masa transisi dari garam non-yodium ke garam beryodium.
“Produk Segitiga G sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat Ponorogo. Suplainya melampaui kebutuhan lokal, sehingga kami berharap ini terus berlanjut dan mampu memperkuat ketahanan pangan di Ponorogo,” ujar Sugiri.
Setelah meresmikan gudang, Trenggono bersama Abraham Mose dan Sugiri Sancoko juga melakukan inspeksi ke Pasar Legi di Ponorogo untuk memantau ketersediaan stok garam. Kondisi stok di pasar dinilai stabil, dan harga garam di tingkat konsumen terpantau masih dalam kisaran yang wajar.
Peresmian gudang distribusi garam di Ponorogo ini menandai langkah konkret pemerintah dalam mewujudkan swasembada garam. Dengan strategi distribusi yang baik, dukungan petani garam, dan kebijakan harga yang stabil, Indonesia berpotensi menjadi negara mandiri dalam produksi garam pada 2027.
"Kalau kita bisa mengelola produksi dan distribusi dengan baik, tidak hanya kebutuhan dalam negeri terpenuhi, tetapi kita juga bisa menjadi eksportir garam di masa depan," pungkas Trenggono.
Load more