Jakarta, tvOnenews.com – Indonesia memasuki era baru dalam pengelolaan aset BUMN dengan terbentuknya Holding Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Hingga 28 Maret 2025, sebanyak 14 perusahaan BUMN telah resmi bergabung di bawah naungan Danantara melalui PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai induk operasionalnya. Langkah strategis ini diambil untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing BUMN di tingkat global.
Perubahan ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 yang merevisi regulasi BUMN dan membuka jalan bagi integrasi aset nasional dalam satu ekosistem investasi yang lebih kuat. Dengan adanya Danantara, pemerintah menargetkan optimalisasi kinerja BUMN, efisiensi operasional, serta peningkatan nilai investasi bagi negara.
Pada tahap awal, tujuh perusahaan besar BUMN telah bergabung, termasuk Bank Mandiri, BRI, BNI, PLN, Pertamina, Telkom, dan MIND ID. Kini, daftar tersebut bertambah menjadi 14 perusahaan yang mencakup sektor keuangan, infrastruktur, konstruksi, hingga industri manufaktur.
PT Danareksa (Persero) – 18,33 triliun lembar saham Seri B dialihkan ke BKI.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk – 64,53% saham diserahkan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) – 60% saham.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – 52% saham.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) – 53,19% saham.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) – 60% saham.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk – 51,20% saham.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk – 52,09% saham.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk – 70% saham.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk – 75,35% saham.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – 91,01% saham.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk – 64,33% saham.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk – 80% saham.
PT PP (Persero) Tbk – 51% saham.
Load more