Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menambah alokasi anggaran ketahanan pangan pada 2025 sebesar 36 persen.
Pada APBN 2024, anggaran ketahanan pangan dialokasikan sebesar Rp114,3 triliun, lalu pada APBN 2025 menjadi sebesar Rp 155,5 triliun atau naik Rp 41,2 triliun.
Anggaran ini akan dialokasikan melalui kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp40 triliun, non-K/L sebesar Rp 74,3 triliun, transfer ke daerah sebesar Rp 16,6 triliun, dan pembiayaan sebesar Rp 24,6 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penambahan alokasi anggaran ketahanan pangan dilakukan untuk mendorong produktivitas pertanian maupun perikanan serta mendukung rantai pasok pangan.
Anggaran ini juga akan dimanfaatkan untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat serta meningkatkan nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan. Bahkan anggaran sebanyak Rp 16,6 triliun akan digunakan untuk mendukung pengadaan beras oleh Bulog.
"Semoga dengan upaya ini kita bisa merealisasikan swasembada pangan serta meningkatkan kesejahteraan para petani dan nelayan secara bersamaan," tulis Sri Mulyani dalam Instagram @smindrawati, dikutip Selasa (1/4/2025).
Dari sisi produksi, lanjut dia, alokasi ketahanan pangan di antaranya digunakan untuk subsidi pupuk sebanyak 9,5 juta ton, cetak sawah atau ekstensifikasi seluas 225.000 hektare, intensifikasi seluas 80.000 hektare, pembangunan bendungan sebanyak 20 unit, dan pengadaan alsintan pra-panen sebanyak 77.400 unit.
Load more