Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah taktis menghadapi guncangan global akibat kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dalam wawancara eksklusif bersama tujuh pemimpin redaksi media nasional, termasuk Lalu Mara Satriawangsa dari tvOne, Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia tidak tinggal diam.
Langkah ini merupakan respons langsung terhadap lonjakan ketidakpastian global yang memukul industri padat karya seperti tekstil, sepatu, dan furnitur—sektor-sektor yang selama ini bergantung pada ekspor ke Amerika Serikat. Prabowo mengakui bahwa kebijakan proteksionis AS bisa berdampak serius pada tenaga kerja di Indonesia.
“Ini berat. Tapi kita tidak bisa hanya mengeluh. Kita harus bergerak,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, ditugaskan sebagai utusan utama untuk menjalin kembali komunikasi strategis dengan para pemangku kepentingan di AS. Tujuannya jelas: mempertahankan akses pasar bagi produk-produk ekspor Indonesia dan meminimalisir kerugian dari kebijakan sepihak Washington.
Selain mengirim Airlangga, Prabowo juga menyebut akan melakukan lawatan ke Eropa pada awal Mei sebagai bagian dari strategi diversifikasi pasar. “Kita terlalu tergantung pada satu pasar. Sudah saatnya kita cari alternatif, ke Afrika, ke Timur Tengah, ke Eropa,” ujarnya.
Load more