Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat langkah mengejutkan dengan menunda pemberlakuan tarif tinggi terhadap puluhan negara.
Langkah ini memberi angin segar bagi pasar. Indeks S&P 500 di AS melonjak 9,5 persen, disusul Nikkei Jepang yang naik 8 persen dan pasar saham Eropa yang ikut menguat. Tapi di sisi lain, mata uang yuan jatuh, dan Beijing membalas dengan tarif 84 persen atas barang-barang asal AS.
Trump menyebut penundaan selama 90 hari itu sebagai taktik untuk mengajak lebih dari 75 negara ke meja perundingan. Meski demikian, tarif dasar 10 persen tetap berlaku untuk hampir semua barang impor, dan sektor baja, aluminium, serta mobil masih terkena tarif penuh.
Tarif khusus juga masih dikenakan terhadap Kanada dan Meksiko, terutama untuk produk yang belum patuh pada aturan USMCA. Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut ini sebagai bagian dari "daya tawar maksimum." "Trump menyudutkan China ke posisi sulit," ujarnya.
Load more