"Kami telah melihat momentum yang didorong oleh invasi dan kemarahan spekulatif (untuk emas) secara besar-besaran mendingin selama 10 hari terakhir," kata Kepala Strategi Pasar Capital.com, David Jones.
Harga emas turun 2,8 persen minggu ini karena optimisme atas pembicaraan damai mengangkat sentimen di pasar keuangan yang lebih luas, mengurangi permintaan untuk aset safe-haven.
"Jika ada gencatan senjata atau semacam kesepakatan, emas bisa turun cukup cepat," kata Analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir.
Namun Analis Standard Chartered, Suki Cooper mengatakan dalam sebuah catatan bahwa bank sentral AS yang hawkish tidak menggagalkan sentimen positif terhadap emas dan bahwa risiko geopolitik saat ini telah meningkatkan kekhawatiran inflasi, menyalakan kembali minat jangka panjang pada emas.
"Sementara pasar fisik berada di bawah tekanan, pertumbuhan minat investor telah lebih dari mengimbangi kelemahan ini untuk saat ini, menunjukkan bahwa pergerakan harga yang bergejolak akan tetap ada," tambah Cooper.
Para analis pasar memperkirakan jalan jangka pendek yang berombak ke depan, dengan level 1.900 dolar AS memberikan dukungan utama. Pada langkah selanjutnya, perkembangan konflik Rusia-Ukraina dan keputusan Federal Reserve selanjutnya akan menjadi penggerak pasar utama untuk harga emas.
Untuk harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 52,9 sen atau 2,07 persen, menjadi ditutup pada 25,087 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 4,6 dolar AS atau 0,45 persen, menjadi ditutup pada 1.035,90 dolar per ounce.(Ant/Jeg)
Load more