Medan, Sumut - Limbah kulit jagung yang biasanya terbuang begitu saja, kini mampu diolah menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis.
Seperti yang dilakukan ibu rumah tangga, warga Kecamatan Medan Johor ini. Zulhaidah Sitanggang berhasil mengolah limbah kulit jagung menjadi berbagai kerajinan, seperti bros hijab, gelas hingga bunga dengan berbagai warna sehingga terlihat menarik.
Untuk membuat kerajinan dari kulit jagung, Zulhaidah mulai menekuninya sejak Desember tahun 2021 lalu.
Dalam bisnisnya, Zulhaidah masih menembus pasar Sumatera yang termasuk Aceh dan Pekanbaru. Zulhaidah sendiri mengakui bahwa produknya belum melebarkan sayap terlalu jauh dalam penjualan.
"Masih Aceh, Pekanbaru, Medan pengiriman. Kan baru mulai bulan 12 lalu, waktu memutuskan untuk tidak kerja lagi, yaudah dirumah aja kepikiran buat kerajinan bunga ini," kata Zulhaidah, Minggu (27/3/2022).
Zulhaidah menekuni selama dua minggu untuk belajar bisa menguasai pembuatan kerajinan dari limbah kulit jagung.
“Awal ide waktu ke rumah tante, di mejanya ada bunga kulit jagung. Dilihat-lihat kok cantik ya, terus di rumah buka youtube coba-coba jadinya banyak yang order (pesan), karna diposting di sosmed hasil produknya,” jelas Zulhaidah kepada tvonenews.com
Proses pembuatan limbah kulit jagung dilakukan secara handmade. Kulit jagung yang digunakan Zulhaidah juga diperoleh dari limbah pasar tradisional yang kemudian ia sortir.
Pembuatan satu tangkai bunga kulit jagung memakan waktu 3 hari, pertama kulit jagung dipilih yang masih dalam keadaan baik. Kemudian dibersihkan dengan dicuci selama 2 jam menggunakan sabun cair agar bersih, setelah itu jemur kulit jagung di bawah sinar matahari, setelah kering kemudian direbus dengan campuran perwarna sintetik atau pewarna makanan.
Kemudian dijemur kembali, setelah kering barulah kulit jagung dibentuk sesuai kreasi yang diinginkan. Terakhir kreasi kulit jagung harus disemprot cairan mengandung alkohol agar tidak timbul jamur.
Harga jual untuk kulit jagung pun sangat terjangkau, yakni terjual dari Rp15 ribu-ratusan ribu rupiah. Tergantung dari ukuran dan tingkat kesulitannya.
“Tergantung besar kecil ukuran, kalau bunga tulip panjang ini Rp15 ribu satu tangkai. Bisa dibikin mawar, anggrek atau tulip,” kata nya.
Mesti terbilang usaha kerajinan Zulhaidah masih seumur jagung, dengan nama Aida Craft ini. Tetapi Zulhaidah sudah mampu memberikan pelatihan kepada Ikatan Alumni Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan (IKAMAN) serta membuka secara terbuka pelatihan di rumahnya.
“Untuk sementara ini buat sendiri, tapi sudah beberapa kali melakukan pelatihan di IKAMAN untuk ibu-ibu. Anak-anak sekolah ke rumah juga udah pernah (pelatihan), jadi siapa yang mau belajar ya boleh-boleh aja,” ucapnya ramah.
Selain memasarkan kerajinan nya di rumah dan sosial medianya, Zulhaidah juga turut memasarkan pada pameran usaha mikro kelas menengah. (Fahmi/Nof)
Load more