Boyolali, Jawa Tengah – Setelah beberapa minggu yang lalu petani wortel yang mengalami kerugian akibat harga anjlok, kini giliran petani tomat di lereng Gunung Merbabu di Boyolali, Jawa Tengah, mengalami hal sama, yang mengakibatkan petani mengalami kerugian jutaan rupiah.
“Harga tomat anjlok mungkin disebabkan adanya tomat dari luar daerah yang masuk ke Boyolali,” kata Kardi saat ditemuai di ladangnya, Kamis (31/3/2022).
Menurut Kardi, kondisi seperti ini membuat petani tomat merugi besar karena modal untuk biaya operasional lebih tinggi dari harga jual tomat.
“Jadi kalau harga seribu petani jelas merugi, karena modal biaya tanam dan perawatan termasuk pupuk mencapai 5 juta,” ucapnya.
Kardi menuturkan, dengan harga yang anjlok petani tidak bisa berbuat banyak dan untuk menekan kerugian yang lebih besar dirinya tetap menjual ke pasar.
“Ya sebagian tetap kita panen dan dijual kepasar, meski harganya tidak seberapa,” ujarnya.
Sementara hal yang sama dikatakan oleh Nur Istiqomah (37), tidak tahu pasti akibat anjloknya harga tomat di tingkat petani, pada panen sebelumnya harganya masih tinggi yaitu Rp3000 Rp5000 per kilogram.
“Bulan kemarin itu masih 5 ribu harganya dan kualitasnya lebih bagus dibandingkan dengan panen sebelumnya,” ucapnya.
Tambah Nur, kondisi ini tidak sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan oleh para petani.
“Untuk beli bibit, pengobatan, pupuk dan juga perawat tidak menutup masih merugi,” tandasnya. (Agus Saptono/Buz)
Load more