Chicago, tvOne
Harga emas menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena kekhawatiran atas kenaikan biaya-biaya dan krisis Ukraina mendukung daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi dan tempat yang aman, tetapi sikap kebijakan agresif Federal Reserve AS membatasi keuntungan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 14,7 dolar AS atau 0,76 persen, menjadi ditutup pada 1.937,80 dolar AS per ounce.
Emas berjangka melemah 4,4 dolar AS atau 0,23 persen menjadi 1.923,10 dolar AS pada Rabu (6/4/2022), setelah merosot 6,5 dolar AS atau 0,34 persen menjadi 1.927,50 dolar AS pada Selasa (5/4/2022).
"Begitu inflasi mulai memanas lagi, yang saya pikir akan terjadi, itu akan menguntungkan (emas), bahkan ketika menghadapi kebijakan moneter Fed yang agresif," kata Jim Wycoff, analis senior di Kitco Metals, dikutip dari Reuters.
Risalah pertemuan Fed Maret menunjukkan kekhawatiran yang mendalam di antara para pembuat kebijakan bahwa inflasi telah meluas melalui ekonomi, dengan "banyak" peserta bersiap untuk menaikkan suku bunga dalam kenaikan 50 basis poin yang besar dan kuat dalam beberapa pertemuan berikutnya.
Naiknya suku bunga AS meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sementara itu juga meningkatkan dolar.
Load more