Sementara dari sektor infokom, Eltri menyebut sebagai sektor yang paling "seksi", karena kebutuhannya meningkat seiring dengan layanan dan infrastruktur yang semakin baik.
Sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar pada struktur PDRB Gunungkidul, meski pertumbuhan ekonominya termasuk yang paling rendah.
"Pada struktur PDRB, sektor pertanian menyumbang hingga 23,59 persen, namun hanya tumbuh 0,76 persen," ujar Eltri.
Menurut Eltri, sektor pertanian masih menjadi paling potensial untuk nilai tambah PDRB Gunungkidul, meski pertumbuhannya paling rendah. Terlebih yang bekerja di sektor ini tak kurang dari dari 60 persen.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi Gunungkidul menduduki peringkat kedua setelah Kabupaten Sleman, yang mencapai angka 5,56 persen, disusul oleh Kota Yogyakarta 5,09 persen, Bantul 4,97 persen, dan Kulonprogo sebesar 4,33 persen.
"Dibanding dengan wilayah tetangga DIY, angka ini cukup signifikan perbedaannya. Contohnya Kabupaten Klaten 3,82 persen, Wonogiri 3.35 persen, dan Sukoharjo 3.82 persen," kata Eltri.
Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Saptoyo, menyatakan pertanian masih menjadi prioritas menopang pertumbuhan ekonomi.
Load more