Selain dari lokal Pati dan sekitar Kabupaten Pati, pembeli juga banyak datang dari Kabupaten sekitar Pati.
"Selain lokal Pati, pesanan juga datang dari Kudus dan Rembang. Sementara untuk online, pesanan datang dari sejumlah kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah," jelasnya.
Dibantu 12 karyawan, Tamziz Al Anas mengaku kesulitan memenuhi banyaknya pesanan yang masuk. Pasalnya, pembuatan sarung batik ini membutuhkan waktu lama karena di batik tangan langsung.
"Permintaan banyak tapi tidak mencukupi ini produksinya karena sarung batik ini di tulis langsung (di Batik)," pungkasnya.
Satu buah sarung batik khas Pati ini dijual antara Rp100 ribu hingga Rp 1 jutaan, tergantung bahan dan rumitnya motif sarung batik.
Sarung batik khas Pati bermotif bakaran atau motif batik tradisional lainnya kini sangat diminati lantaran motif tersebut sangat unik dan menambah kewibawaan pemakainya. Tidak hanya itu saja, mereka juga ingin tampil beda saat lebaran nanti.
Salah satu pembeli, Adi Supomo, mengaku rela datang dari Kecamatan Tayu ke sentra batik Langgenharjo, Kecamatan Juwana untuk membeli sarung batik. Dia bahkan membeli lebih dari satu sarung batik. Selain dipakai sendiri, sarung batik khas Pati ini akan diberikan kepada temannya sebagai bingkisan lebaran.
Load more