Namun, hadirnya pandemi Covid-19 memberikan pukulan pada seluruh pihak dalam masyarakat dan menyebabkan peningkatan pengeluaran pada kesehatan publik menjadi meningkat. Bahkan menyebabkan perubahan dalam pasokan tenaga kerja karena kematian dan morbiditas yang berujung pada menurunnya pendapatan keluarga.
Padahal Presiden Joko Widodo menargetkan pada tahun 2045, Indonesia bisa keluar dari jebakan kelas menengah dengan pendapatan per kapita Rp27 juta per bulan atau Rp320 juta per tahun. Termasuk peningkatan pada produk domestik bruto (GDP) mencapai 7 triliun dolar AS sehingga Indonesia bisa masuk dalam lima besar ekonomi dunia.
Peneliti Senior Lembaga Demografi Universitas Indonesia Omas Bulan Samosir membenarkan, bila jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami peningkatan yang disebabkan oleh terjadinya pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pada awal pandemi Covid-19, Omas menyebutkan, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan Maret 2020 ada sebanyak 26,42 juta orang, kemudian bertambah menjadi 27,55 juta orang di bulan September 2020.
“Dibandingkan pada tahun 2019, jumlah penduduk miskin ada 21,14 juta di bulan Maret kemudian menjadi 24,78 juta di bulan September tahun 2019. Kemudian terjadi sedikit penurunan di tahun 2021 yaitu menjadi sebanyak 27,54 juta di bulan Maret dan menjadi sebanyak 26,50 juta di bulan September 2020,” ucap Omas. (ant/ari)
Load more