Tapteng, Sumatera Utara – Ramadhan, apalagi ketika menjelang lebaran membawa berkah bagi perajin kue sepit atau kue semprong di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara.
“Saya bahkan sudah mulai mendapat pesanan kue sepit tiga hari sebelum Ramadhan,” ungkap Satriani kepada tvonenews.com saat ditemui, Minggu (24/4/2022).
Ia juga memperkirakan permintaan kue sepit akan meningkat tiga hari memasuki hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
“Ya bagi saya Ramadhan kali ini membawa berkah tersendiri bagi saya dan keluarga, dengan omzet dagangan saya (kue sepit) mengalami peningkatan tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu karena kondisi pandemi Covid 19 saat ini,” tuturnya.
Tak tanggung-tanggung, permintaan kue sepit hasil olahannya yang dibantu keluarganya ini, selain pemesan lokal, juga datang dari Kota Medan, Kalimantan dan Bali.
Satriani mengungkapkan, pesanan kue sepit ia layani dalam kemasan kaleng. Satu kaleng kecil dibanderol Rp200 ribu, dan yang besar Rp420 ribu. Pemesan dari luar kota biasanya memesan secara online, dan melalui telepon genggam yang sudah mengenalnya.
“Dalam satu hari kita bisa menjual tiga kaleng kecil dan dua kaleng besar, atau berkisar 20 Kg kue,” jelasnya.
Meskipun dalam dalam pengolahan kue sepit ini tergolong tidak sulit dan memakan waktu, namun tetap dibutuhkan keuletan dan kesabaran dalam proses memasaknya.
Berbahan adonan seperti beras dan gula pasir, santan, telur, kayu manis, vanili dan lainnya, kue sepit siap dimasak di atas tungku bulat dengan memakai alat cetak kue epit dari besi.
Sekadar diketahui, kue sepit adalah penganan kering yang renyah dan bikin nagih saat digigit. Biasanya hadir dalam bentuk pajang segitiga, dan rasanya juga tidak terlalu manis. (SSG/Nof)
Load more