Bengkulu - Sejumlah petani di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu membiarkan buah membusuk tak dipanen ini akibat anjloknya harga kelapa sawit menyentuh harga Rp950 per kilogram.
"Harga benar-benar anjlok secara drastis saat ini hanya Rp950 per kilogram. Ada puluhan hektare kebun sawit yang buahnya siap panen tidak dipanen petani karena tidak kembali modal panen," kata Mulyadi salah satu petani kelapa sawit di Kecamatan Alas, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Selasa (26/4/2022).
Para petani menjelaskan merosotnya harga sawit itu berlangsung dalam sepekan terakhir. Padahal pada Maret dan awal April harga sawit sempat menyentuh harga tertinggi Rp 3.200 per kilogram. Jatuhnya harga buah sawit itu sangat disayangkan petani terlebih di saat jelang lebaran Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Ahmad Fauzi petani sawit asal Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma membenarkan turunnya harga membuat petani kecewa. Petani membatalkan panen sementara buah yang terlanjur dipanen dijual dengan harga murah pada pengepul.
"Bagi buah yang terlanjur dipanen maka dijual murah. Sementara buah yang belum dipanen dibiarkan membusuk di batang," ujar Ahmad Fauzi.
Ia juga menyampaikan, harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ditingkat pengepul dan toke harganya cukup membuat petani merugi karena dihargai hanya dikisaran Rp 950 hingga Rp 1000, namun dipabrik masih diharga Rp 2500.
"Kami tidak tahu ini kenapa harga sawit turun kalo dipengepul, Ram, atau toke bisa diharga Rp950, sedang di pabrik masih 2500 rupiah, kabarnya ini dikarenakan membludaknya hasil buah sawit, karena petani panen serentak,” pungkasnya.
Sementara itu menurut petani terhitung Rabu, (27/4/2022) seluruh pabrik kelapa sawit di Provinsi Bengkulu tutup alias berhenti beroperasi hingga setelah Lebaran. (Rgo/Lno)
Load more