LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Peneliti lembaga Transnational Institute Rachmi Hertanti.
Sumber :
  • ANTARA

Presidensi G20 Dinilai Perlu Bahas Dampak Dominasi AS-RRC ke Negara Berkembang

Presidensi G20 yang dipegang Indonesia dinilai harus bisa mengarah kepada pembahasan mengenai dampak dari dominasi Amerika Serikat dan China ke perekonomian negara berkembang.

Minggu, 29 Mei 2022 - 10:38 WIB

Jakarta - Peneliti lembaga Transnational Institute Rachmi Hertanti menyatakan bahwa Presidensi G20 yang dipegang Indonesia harus bisa mengarah kepada pembahasan mengenai dampak dari dominasi Amerika Serikat dan China ke perekonomian negara berkembang.

"Dalam konteks kepentingan negara berkembang, seharusnya G20 di bawah presidensi Indonesia bisa digunakan untuk membahas mengenai dampak yang dirasakan oleh negara berkembang, khususnya di Asia, dari pertarungan dominasi AS-China ini," kata Rachmi Hertanti dalam keterangan di Jakarta, Minggu (29/5/2022).

Menurut dia, hal tersebut karena negara berkembang sangat bergantung dengan investasi dari dua kubu tersebut, yang dibutuhkan untuk agenda pembangunan nasional.

Ia mencontohkan, agenda Indo-Pasifik ASEAN sebenarnya bisa menjadi katalisator dari konflik yang ada, di mana ASEAN berpeluang menjadi penentu permainan.

Baca Juga :

"Tapi tentu, syaratnya harus kompak. Ini yang sulit, karena ASEAN sendiri terpecah-pecah, khususnya ketika menyikapi konflik laut China Selatan," kata lulusan program master dari Hukum Perdagangan Internasional UI itu.

Rachmi menegaskan bahwa negara berkembang di G20 harus konsisten tidak berposisi ataupun tidak terjebak dalam aksi berpihak Ketika mendorong kepentingannya. Misalnya, bagaimana Indonesia dapat memastikan seluruh negara berkembang dan miskin di dunia dapat mengakses vaksin termasuk pasokan bahan baku dan teknologi untuk memproduksi vaksin sebagai bentuk kemandirian produksi.

Indonesia, lanjutnya, harus dapat memimpin pembahasan mengenai aturan multilateral, khususnya terkait dengan fleksibilitas dan perlakuan khusus yang sangat dibutuhkan bagi negara berkembang dan kurang berkembang.

Rachmi yang pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice (IGJ) berpendapat, aturan tersebut membuka ruang untuk pembangunan industrialisasi.

"Termasuk, bagaimana Indonesia dapat memimpin pembahasan mengenai penolakan terhadap Tindakan unilateral perdagangan dari beberapa negara maju yang pada akhirnya menghambat akses pasar negara berkembang dan berdampak pada berbagai Tindakan diskriminasi," katanya.

Sebagaimana diwartakan, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengingatkan semua partisipan dalam salah satu panel diskusi yang disponsori Channel News Asia (CNA) dari Singapura bahwa Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) benar-benar bisa menjadi solusi nyata bagi perekonomian dunia yang dilanda inflasi tinggi saat ini.

Kondisi tersebut diakibatkan khususnya oleh hambatan perdagangan dunia yang disebabkan proteksionisme dan perang dagang, serta tidak berfungsinya Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagaimana mestinya.

“Ketika negara-negara yang sudah maju menerapkan standar ganda, WTO justru tidak berkutik,” kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Jumat (27/5).

Mendag mengatakan, tingginya harga komoditas dunia saat ini adalah peluang bagi para petani di negara-negara berkembang besar seperti Indonesia, India, Brazil dan China untuk menikmati keuntungan lebih. Hal itu dinilai sebagai ekuilibrium baru dalam perdagangan komoditas pangan dunia.

"Jangan dirusak dengan menyalahkan salah satu negara misalnya China karena posisi dagang yang kurang menguntungkan. Bahaya kalau beberapa negara maju berkelompok untuk membenarkan standar ganda," ujar Lutfi.

Hal yang dimaksud standar ganda oleh Mendag adalah negara-negara yang sudah maju menyalahkan dan mengganggu perdagangan bebas dunia, ketika mereka kurang diuntungkan posisi dagangnya terhadap suatu negara tertentu, misalnya China.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden meluncurkan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) bersama 12 negara mitra tahap awal, termasuk Indonesia. Dalam pernyataan yang dirilis Selasa (24/5), Gedung Putih menyebutkan kerangka kerja itu akan mewujudkan ekonomi yang lebih kuat, lebih adil, lebih tangguh bagi para keluarga, pekerja, dan kalangan pebisnis di AS dan kawasan Indo-Pasifik. (ant/ito)
 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Ketua MK Suhartoyo Prediksi Bakal Banyak Sengketa Pilkada: 300 Lebih

Ketua MK Suhartoyo Prediksi Bakal Banyak Sengketa Pilkada: 300 Lebih

Ketua MK Suhartoyo prediksi akan ada lebih dari 300 sengketa pilkada yang masuk, mengingat banyaknya jumlah pasangan calon kepala daerah pada tahun ini.
OJK Kepri Gencarkan Literasi Keuangan Bagi 200 ASN Bintan

OJK Kepri Gencarkan Literasi Keuangan Bagi 200 ASN Bintan

OJK Provinsi Kepri menggencarkan literasi keuangan kepada 200 ASN di Kabupaten Bintan dengan tema “Investasi di Sektor Jasa Keuangan dan Waspada Aktivitas Keuangan Ilegal”. Menurut Kepala OJK Kepri, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang diselenggarakan OJK dan BPS pada tahun 2024, diketahui bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 65,4 persen, sementara tingkat indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Garuda Makin Terbang Jauh Lampaui Rekor Vietnam, Inilah Bukti Timnas Indonesia Jadi Raja Baru Asia Tenggara, Suporter Sampai Tak Malu Lagi Bilang

Garuda Makin Terbang Jauh Lampaui Rekor Vietnam, Inilah Bukti Timnas Indonesia Jadi Raja Baru Asia Tenggara, Suporter Sampai Tak Malu Lagi Bilang

Timnas Indonesia baru saja memecahkan rekor timnas Vietnam dengan tim Asia Tenggara yang mencapai poin lebih dari 4 di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia.
Upah Minimum Indonesia Diprediksi Naik 6,3 Persen Pada 2025

Upah Minimum Indonesia Diprediksi Naik 6,3 Persen Pada 2025

CNBC melaporkan, dalam survei tersebut kenaikan UMP 2025 di Indonesia diprediksi sebesar 6,3%. Kenaikan tersebut menjadi yang terbesar kedua dari Vietnam.
Vietnam Semakin Panik, Timnas Indonesia Bisa Panggil Kiper Liga Yunani yang Sudah Jadi WNI Ini Jika Maarten Paes Tak Dibawa ke Piala AFF 2024

Vietnam Semakin Panik, Timnas Indonesia Bisa Panggil Kiper Liga Yunani yang Sudah Jadi WNI Ini Jika Maarten Paes Tak Dibawa ke Piala AFF 2024

Kiper Liga Yunani ini layak diberi kesempatan oleh Shin Tae-yong untuk mengisi pos penjaga gawang Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 yang ditinggal Maarten Paes
Kasus Eks Ketua KPK Firli Bahuri Bakal Diseret ke Bareskrim Polri, Ini Alasannya

Kasus Eks Ketua KPK Firli Bahuri Bakal Diseret ke Bareskrim Polri, Ini Alasannya

Polda Metro Jaya agendakan pemeriksaan tersangka Firli Bahuri dalam kasus pemerasan terhadap Eks Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo di Bareskrim Polri.
Trending
Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, berbicara kepada media Belanda perihal betapa gilanya dukungan dari masyarakat Indonesia yang menggemari sepak bola.
Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Singkat cerita, kejadian polisi tembak polisi terjadi pada Jumat (22/11/2024) dini hari. AKP Ulil Ryanto tewas usai menerima tembakan dari AKP Dadang Iskandar.
Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers, bisa segera main bersama pemain keturunan Indonesia lainnya, Miliano Jonathans, di FC Twente [adabursa transfer Januari.
Meski Dibantai Rekan Sendiri, Calvin Verdonk Justru Rebut Perhatian Pelatih NEC Nijmegen atas Performa Gemilangnya di Timnas Indonesia, Katanya... 

Meski Dibantai Rekan Sendiri, Calvin Verdonk Justru Rebut Perhatian Pelatih NEC Nijmegen atas Performa Gemilangnya di Timnas Indonesia, Katanya... 

Pelatih NEC Nijmegen, Rogier Meijer, akui kagum dengan performa Calvin Verdonk saat membela Timnas Indonesia dalam laga Jepang bersama Koki Ogawa, ia bilang..
Media Inggris Sebut 5 Pemain Timnas Indonesia sedang Naik Daun di Eropa, Nomor 3 Pernah Buat Masalah Besar dengan Shin Tae-yong

Media Inggris Sebut 5 Pemain Timnas Indonesia sedang Naik Daun di Eropa, Nomor 3 Pernah Buat Masalah Besar dengan Shin Tae-yong

Media Inggris menyebut ada lima pemain Timnas Indonesia yang saat ini sedang naik daun di Eropa, termasuk salah satunya pernah bermasalah dengan Shin Tae-yong.
Timnas Indonesia Resmi Umumkan 33 Pemain untuk TC Piala AFF 2024: Ada 7 Pemain Abroad Termasuk Rafael Struick

Timnas Indonesia Resmi Umumkan 33 Pemain untuk TC Piala AFF 2024: Ada 7 Pemain Abroad Termasuk Rafael Struick

Akun resmi Timnas Indonesia telah merilis 33 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) jelang Piala AFF 2024, yang akan diselenggarakan pada bulan depan.
Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Maarten Paes kini menjadi kiper utama di Timnas Indonesia dan menjadi aktor utama dalam perkembangan Skuad Garuda sejak putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. 
Selengkapnya
Viral