Jakarta - PT BUMI Resources Tbk mengumumkan laporan kinerja keuangannya untuk kuartal I-2022.
Dalam siaran pers yang diterima tvOnenews.com, Rabu (1/6/2022), BUMI mencatat peningkatan pendapatan sebesar 32,6 persen.
"BUMI berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 32,6% di
Q1’2022 dibandingkan Q1’2021 (USD 1.377,9 juta vs USD 1.039,5 juta), dan tren ini masih berlanjut," demikian bunyi keterangan pers itu.
BUMI juga mencatat laba usahanya meningkat dibanding periode yang sama di tahun 2021.
"Laba Usaha meningkat sebesar 78,5% menjadi USD 259,7 juta vs USD 145,5 juta di Q1’2021. Laba Sebelum Pajak meningkat sekitar 122,1% menjadi USD 190,8 juta (vs USD 85,9 juta di Q1’2021) dan Total Laba Bersih Q1’2022 meningkat sebesar 380,5% menjadi USD 120,6 juta dibandingkan dengan Q1’2021 (USD 25,1 juta)," sebut BUMI.
Sehingga laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik menjadi USD 43,3 juta dibandingkan dengan rugi sebesar USD 11,7 juta pada Q1’2021 atau meningkat sebesar USD 55,0 juta.
"BUMI selalu memastikan yang terbaik untuk menjaga produksi mendekati normal seiring dengan menurunnya pandemi Covid-19," tulis mereka.
BUMI juga membeberkan imbas penurunan produksi perusahaan tambang batubaranya. Namun tren yang ada justru memicu harga batubara ke level tertinggi.
"Hujan deras dan efek La Nina di area pertambangan berimbas pada penurunan produksi Q1'2022 Perseroan sebesar 16% menjadi 16,3 MT vs 19,3 MT pada periode yang sama di tahun 2021, namun harga jual rata-rata meningkat 59% dari USD 53,1/t di Q1’2021 menjadi USD 84,5/t di Q1'2022. Peningkatan ini sejalan dengan pemulihan harga batubara global dan tren bullish saat ini yang dipicu oleh ketidakseimbangan pasokan dan telah membawa harga batubara ke level tertinggi dalam 10 tahun," sebut BUMI.
Mereka juga menyatakan telah membayarkan utang pokok dan bunga Tranche A hingga April 2022 sebesar USD 613 juta.
Dengan membaiknya sektor batubara dan tren kenaikan harganya pada kuartal II 2022, BUMI berharap dapat meningkatkan kinerja di tengah tantangan global dan domestik yang memengaruhi pemulihan ekonomi. (act)
Load more