"Jika tidak keberatan, kami menginginkan bisa tetap dijaga di angka Rp300-an miliar, tidak terus menerus menurun seperti hari ini yang Rp194 miliar. Apalagi kalau melihat amanah yang diberikan Komisi VI DPR RI yang mana kami terus bisa memastikan pembukaan lapangan kerja, melakukan pendampingan kepada UMKM, dan terus juga menjaga proyek strategis nasional," jelas Erick.
Apabila dibandingkan dengan total aset yang dikelola oleh BUMN mencapai Rp8.998 triliun, maka pagu itu sangat kecil mengingat beban yang dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan pelat merah.
Anggota Komisi VI DPR Mufti Anam mengapresiasi capaian Kementerian BUMN dalam meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan pelat merah meski di tengah tantangan pandemi.
Menurutnya, mantan Presiden Inter Milan itu berhasil melampaui sejumlah target yang dicanangkan oleh pemerintah.
"Kami sampaikan apresiasi atas kinerja 2021, catatan yang kami terima dividen sudah melampaui target dari Rp35 triliun sudah tercapai Rp41 triliun. Ini kerja yang tidak mudah, tapi berhasil dilakukan," kata Anam.
Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyampaikan bahwa Menteri Erick berhasil mencatatkan sejarah dengan laporan keuangan BUMN yang terkonsolidasi.
"Ini pertama dalam sejarah, Kementerian BUMN mampu melakukan konsolidasi. Ini perlu kita apresiasi," ucap Andre. ant/prs
Load more