Jakarta - Tenaga kerja hybrid menjadi salah satu dari enam tren dunia kerja industri 4.0 atau dunia kerja masa depan, demikian disampaikan SAP Indonesia dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Kecepatan perkembangan industri 4.0 tak hanya menuntut masyarakat menjadi lebih cekatan dan adaptif, melainkan turut mengubah tatanan dan sistem yang sudah ada, termasuk lingkungan kerja sehingga banyak perusahaan yang harus memprioritaskan efisiensi, personalisasi, dan fleksibilitas ke dalam prosedur operasional standar mereka.
Adapun situasi pandemi COVID-19 telah memaksa banyak tenaga kerja untuk berekspansi cepat dan mengimplementasikan sistem kerja hybrid, di mana tren ini kemudian mendorong banyak perusahaan untuk membentuk tim berbasis fungsi dan keterampilan tertentu agar penyelesaian pekerjaan tak harus selalu terpusat di satu tempat.
Tren dunia kerja industri 4.0 yang kedua adalah penerapan Artificial Intelligence (AI) di tempat kerja. Dengan melakukan automasi terhadap tugas yang berulang, maka perusahaan dapat meminimalisir kesalahan dan waktu untuk menyelesaikannya.
SAP Indonesia berpendapat para karyawan pun akan lebih fokus pada pemecahan masalah dan tugas-tugas kreatif lainnya dengan automasi berulang tersebut. Keberadaan teknologi AI memudahkan perusahaan untuk menganalisis dan menafsirkan big data sembari memberikan analisa lain yang akurat.
Selanjutnya tren yang ketiga adalah inklusifitas dan keberagaman pekerja yang telah terbukti berhasil meningkatkan tingkat produktivitas inovasi, kesuksesan, dan tingkat kepuasan karyawan secara umum.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh McKinsey, perusahaan Amerika Serikat dengan tingkat keberagaman latar belakang pekerja terbanyak terbukti 36 persen lebih unggul dari pesaing mereka.
Load more