Jakarta - Menyokong pemulihan ekonomi nasional, pemerintah terus fokus memperkuat hubungan ekonomi dengan berbagai negara. Dengan menjadi Presidensi G20 tahun ini, Indonesia memiliki kesempatan yang besar dalam menentukan arah perekonomian dunia maupun dalam mengembangkan potensi yang ada di dalam negeri, guna memperkuat fondasi perekonomian Indonesia.
Dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden Jerman Y.M. Frank-Walter Steinmeier ke Indonesia, Kamis (16/6/2022), dilakukan pertemuan Roundtable Business Meeting Indonesia-Jerman yang diselenggarakan di Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0 Jakarta.
Bagi perusahaan Jerman, Indonesia merupakan negara yang tepat untuk peningkatan kerja sama ekonomi di bidang digitalisasi, infrastruktur energi hijau, dan keberlanjutan.
Saat memberikan sambutan dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa tahun ini merupakan tahun yang istimewa bagi hubungan bilateral Indonesia dan Jerman yang telah mencapai 70 tahun serta kemitraan strategis yang juga telah terjalin dengan erat selama 10 tahun.
Selain itu, pada tahun ini kedua negara juga mengemban Presidensi pada dua forum strategis global, yaitu Indonesia sebagai Presidensi G20 dan Jerman pada Presidensi G7.
“Kolaborasi dan sinergi yang erat antara kedua negara merupakan kunci dalam penyelesaian berbagai isu dan tantangan global, termasuk dalam proses pemulihan ekonomi global pasca pandemi dan penanganan disrupsi geoekonomi akibat dari krisis di Ukraina,” kata Menko Airlangga.
Roundtable Business Meeting dihadiri oleh sejumlah perusahaan terkemuka termasuk KADIN, APINDO dan asosiasi industri, baik dari Indonesia maupun Jerman. Delegasi Bisnis Jerman terdiri dari CEO dan Perwakilan Perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, kosmetik, infrastruktur, pelabuhan, alat kesehatan, teknologi informasi, serta perdagangan dan konsultan hukum.
Diskusi antar-pelaku bisnis mengerucut pada tiga isu kunci yang merefleksikan potensi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jerman, yaitu di bidang digitalisasi, infrastruktur, dan keberlanjutan. Perwakilan bisnis kedua negara juga sepakat untuk terus menggali potensi dan mendorong kemitraan pada tiga bidang tersebut.
Presiden Steinmeier juga menyambut baik kolaborasi yang dibangun antara Indonesia dan Jerman.
“Di tengah-tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan politik global, Jerman mengharapkan Indonesia sebagai mitra strategis guna menyelesaikan berbagai tantangan global,” tutur Presiden Steinmeier seraya berharap sebagai Presidensi G20 dan G7, Indonesia dan Jerman dapat menjadi mitra dalam mengatasi perubahan iklim dan mempercepat transisi energi.
Indonesia dan Jerman juga sepakat untuk mendorong pembentukan platform mekanisme bilateral di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi atau Joint Economic and Investment Committee Indonesia-Jerman dalam mendukung upaya peningkatan kerja sama di berbagai bidang.
Kunjungan kenegaraan Presiden Jerman Y.M. Frank-Walter Steinmeier ke Indonesia juga sebagai momentum Indonesia dalam menawarkan beberapa sektor potensial yang bisa dikerjasamakan dengan perusahaan Jerman antara lain kerja sama dengan skema Pubic Private Partnership (PPP) untuk proyek-proyek dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti di sektor infrastruktur berupa jalan tol, water supply, listrik, waste to energy, serta tak terkecuali di sektor kesehatan. (rul/act)
Load more