Jakarta - Perusahaan roket swasta SpaceX memecat setidaknya lima karyawan karena kedapatan menyusun dan mengedarkan surat yang mengkritik sang pendiri yakni Elon Musk. SpaceX mendesak para eksekutif untuk membuat budaya perusahaan lebih inklusif.
Dikutip dari Reuters, Sabtu, SpaceX tidak segera menanggapi permintaan komentar.
The New York Times sebelumnya melaporkan bahwa SpaceX telah memecat karyawan yang terkait dengan surat itu, menurut tiga karyawan yang mengetahui situasi tersebut. Ia tidak merinci jumlah karyawan yang diberhentikan.
Presiden SpaceX Gwynne Shotwell mengirim email yang mengatakan perusahaan telah menyelidiki dan "menghentikan sejumlah karyawan yang terlibat" dengan surat itu, kata New York Times.
Surat kabar itu mengatakan email Shotwell menunjukkan karyawan yang terlibat dalam mengedarkan surat itu telah dipecat karena membuat staf lain merasa "tidak nyaman, terintimidasi dan diintimidasi, dan/atau marah karena surat itu menekan mereka untuk menandatangani sesuatu yang tidak mencerminkan pandangan mereka".
Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi laporan itu.
Musk sedang mengejar tawaran 44 miliar dolar AS untuk Twitter dan telah memperjelas dukungannya terhadap kontrol yang lebih bebas pada pidato di situs tersebut. Pada hari Kamis (15/6) dia mengatakan kepada karyawan Twitter bahwa platform tersebut harus mengizinkan "hal-hal yang sangat keterlaluan" selama kontennya tidak ilegal.
Load more