Yogyakarta DIY - Para pelaku usaha agroindustri dari berbagai daerah se Indonesia mengikuti pelatihan penggunaan larutan coating, yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berinergi dengan BPDPKS.
Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN, Dr Puji Lestari, menyampaikan pihaknya mendukung kegiatan yang dilakukan Pusat Riset Agroindustri dan berharap aplikasi coating ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan pelaku usaha buah dalam memperluas pasar sehingga dapat meningkatkan ekspor dan devisa negara.
Menurutnya, buah-buahan termasuk bahan yang bersifat perishable sehingga mudah rusak atau busuk. Kerusakan atau busuknya buah terjadi karena proses alami ataupun karena proses penanganan pascapanen yang kurang tepat misalnya saat proses pengiriman dan distribusi.
Umur simpan buah yang pendek membuat petani buah, pedagang buah maupun ekspotir buah mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya secara luas, terutama konsumen di luar negeri seperti negara-negara Timur Tengah dan Eropa.
Dengan dukungan dari BPDPKS ( Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) hasil riset dari para peneliti Pusat Riset Agroindustri dibawah Organisasi Riset Pertanian dan Pangan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menciptakan larutan pelapis (coating) buah dari produk turunan kelapa sawit yang dapat memperpanjang umur simpan dan kesegaran buah.
"BPDPKS telah mendukung sepenuhnya riset sawit yang dilakukan oleh Pusat Riset Agroindustri BRIN, karena Indonesia adalah produsen sawit terbesar sedunia, sebagian besar produknya diekspor dalam bentuk minyak kasar atau CPO (crude palm oil). Sesuai dengan penugasan BPDPKS terus mendorong mensosialisasikan dan melakukan promosi citra positif sawit Indonesia melalui hasil-hasil riset sebagai salah satu dalam mempromosikan sawit Indonesia," ungkapnya.
Load more